Berita Nasional

215 Film Didaftarkan Dalam FSM Selama Dua Pekan, Sandiaga Uno Ungkap Ada 6.450 Tenaga Kerja Terserap

Sandiaga Uno Optimis FSM Ciptakan Lapangan Kerja dan Bangkitkan Ekonomi Kreatif Lewat Industri Perfilman. Berikut Selengkapnya

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno ketika meluncurkan Family Sunday Movie (FSM) secara virtual pada Senin (29/11/2021) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sukses menarik minat para sineas, Family Sunday Movie (FSM) dibanjiri film pendek dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Setidaknya 215 film sudah terdaftar dalam kurun waktu 11 hari terhitung sejak 2 hingga 12 Februari lalu. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno mengaku gembira melihat besarnya antusiasme masyarakat.

Semangat tersebut diungkapkannya menjadi sinyal kebangkitan sektor ekonomi kreatif. 

“Bisa dibilang ini bukti bahwa Family Sunday Movie adalah salah satu program Kemenparekraf yang tepat sasaran, tepat guna, dan tepat manfaat terutama bagi sineas daerah," ungkap Sandiaga Uno pada Senin (21/2/2022). 

Melalui FSM, lanjutnya, sineas daerah memiliki wadah untuk mendistribusikan karyanya, mendapat kesempatan yang sama, merasakan pengalaman berkompetisi.

Selain itu, mengasah kemampuan untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi, serta membuka peluang untuk menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya. 

Baca juga: Optimalkan Potensi Parekraf, Sandiaga Uno Digitalisasi Bitung, Ciptakan Peluang Usaha-Lapangan Kerja

Sebab, lanjutnya, dalam memproduksi sebuah film, dibutuhkan tenaga kerja sekitar 30 orang.

Artinya di bulan pertama ini ada sekitar 6.450 tenaga kerja yang terserap. 

“Karena itu film merupakan salah satu subsektor yang terbukti cepat menyerap banyak tenaga kerja, memiliki multiplier effect untuk mempercepat pemulihan ekonomi, berkontribusi terhadap pemberdayaan dan kemandirian masyarakat”, ujar Sandiaga Uno.

Hal serupa juga diungkapkan Emil Heradi selaku Ketua Panita FSM.

Ia menyebutkan ajang tersebut berangkat dari kegelisahan penggiat film pendek yang kurang mendapat perhatian dan belum memiliki ruang khusus yang diakui di Indonesia.

“FSM adalah festival film yang demokratis, siapa pun mendapat kesempatan yang sama dan setara untuk berekspresi dan berprestasi”, tutur Emil Heradi.

Baca juga: Kebut Pengembangan DSP Likupang, Sandiaga Uno Undang 25 Investor Besar dari Seluruh Belahan Dunia

Baca juga: Bangkitkan Ekonomi-Buka Lapangan Kerja, Sandiaga Uno Resmikan Pabrik Baja Ringan di Sumatera Barat

Emil sendiri tidak menyangka bahwa animo masyarakat terhadap festival ini begitu tinggi, hampir setiap daerah dari Sabang sampai Merauke mengirimkan karyanya, bahkan tidak sedikit rekan-rekan sineas daerah yang mendaftarkan karyanya lebih dari 2 film.

“Enggak nyangka bulan pertama bisa sampai 215 film yang masuk dan itu keren-keren, ungkap Emil Heradi. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved