Robot Trading
Polisi Usut Dugaan Investasi Bodong Robot Trading Viral Blast yang Rugikan Korban Rp400 Miliar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban investasi tersebut.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Polisi memastikan masih menyelidiki kasus dugaan investasi bodong di robot trading Viral Blast Global yang disebut-sebut merugikan korbannya hingga Rp400 Miliar.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban investasi robot trading tersebut.
Para korban katanya melapor Minggu (20/2/2022) malam di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan.
Baca juga: Edukasi Masyarakat Soal Investasi Bodong, Polri Turun ke 100 Mal di Seluruh Indonesia
Laporan tersebut pun telah diterima dan teregistrasi dengan nomor LP/B/908/II/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA.
"Iya benar. Baru kemarin dilaporkannya," ujar Zulpan dikonfirmasi Senin (21/2/2022).
Baca juga: Datangi Polda Metro Jaya, Indra Kenz Dikaitkan Tindak Penipuan Berkedok Trading Binary Option Binomo
Baca juga: Minta Keadilan, Para Korban Kasus Dugaan Investasi Bodong Penuhi Gerbang DPR dengan Karangan Bunga
Penyidik dari Ditreskrimsus Polda Metro Jaya saat ini masih mempelajari kasus tersebut.
"Ditindaklanjuti di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya," kata Zulpan.
Sebelumnya 15 klien robot trading Viral Blast Global melaporkan perusahaan tersebut ke kepolisian.
Baca juga: Sribuu dan Lagi Cuan Beri Edukasi Seputar Maraknya Token Artis dan Anggapan Kripto Investasi Bodong
Mereka merasa ditipu lantaran dana senilai Rp400 Miliar lenyap usai menanam uang pada robot trading tersebut.
"Para korban sudah sempat beritikad baik untuk meminta ganti rugi. Namun sampai sekarang tidak membuahkan hasil," jelas kuasa hukum korban investasi trading robot Viral Blast, Heri Basuki.
Akhirnya para korban melaporkan dua petinggi Viral Blast Global dengan Pasal 378 dan 372 KUHP. Para korban juga menggunakan Pasal 3, 4 dan 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU. (Des)