Pertanyakan Formula E, Anies Disebut Seolah-olah Peduli dengan Derita Rakyat
Hari Purwanto Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat mengaku heran dengan Anies Baswedan yang mengeluarkan pernyataan terkait Formula E.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penyelenggaran Formul E oleh Pemprov DKI Jakarta sampai saat ini masih terus menjadi perbincangan publik.
Di mana persiapan yang hingga kini dirasa sangat minim.
Hari Purwanto Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat mengaku heran dengan Gubernur DKI Anies Baswedan yang mengeluarkan pernyataan terkait Formula E.
Baca juga: Penjualan Tiket Formula E Sebelum Sirkuit Dibangun, Dinilai Dapat Rugikan Masyarakat
Baca juga: Wakil Ketua Komisi E DPRD Anggara Minta Jakpro Transparan Soal Sponsor Pembuatan Sirkuit Formula E
Menurut Anies, pegelaran balapan mobil listrik menjadi polemik terus di media sosial.
“Menurut hemat saya, tidak pernah ada polemik di media sosial terkait Formula E. Sebab, sampai saat ini satu-satunya progres positif terkait program ini adalah proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi,” ujar Hari dalam keterangannya, Rabu (16/2/2022).
Sampai saat ini, lanjutnya belum terdengar progres terkait pembangunan track yang akan digunakan untuk menyelenggarakan event ini.
Jika menilik bakal lokasi yang telah ditetapkan di dalam kompleks Taman wisata Ancol, Jakarta Utara, Hari setidaknya melihat dua persoalan.
"Pertama, lahan yang akan digunakan merupakan lahan yang masih mentah dan sebagian berlumpur bahkan genangan saat hujan. Sehingga akan memakan waktu cukup lama untuk pematangan. Padahal, jadwal yang ditetapkan adalah bulan Juni tahun ini. “Kurang dari 4 bulan, apakah memungkinkan?” kata Hari.
Kedua, masih terkait track. Dalam Formula E mestinya disyaratkan untuk menggunakan jalan umum sebagai bagian dari track dengan spesifikasi tertentu.
Hal ini tidak terlihat pada peta rencana sirkuit Formula E yang dipublikasikan. Karena jalan yang digunakan merupakan eksisting di dalam Kompleks Jaya Ancol dan bakal track baru.
Hari menambahkan, alih-alih menganggap Formula E hanya sebatas polemik di media massa, Anies mestinya memikirkan bagaimana caranya agar uang Rp 560 miliar lebih yang katanya disetor sebagai Commitment Fee tidak raib.
“Dia bicara seolah-olah peduli dengan derita rakyat dan kesusahan rakyat. Faktanya, dia gelontorkan duit lebih dari setengah triliun, untuk program yang tidak jelas manfaatnya bagi warga,” kata Hari.
Hari menilai ucapan Anies itu sebagai upaya cuci tangan dan meraih simpati publik saja.
“Standar saja, dia ingin playing victim, seolah-olah dizalimi dengan dilkaprkan oleh masyarakat ke Komisi Pemberantasan korupsi. Jadi jangan lah Anies cuci tangan atas nama rakyat,” tandasnya.
Baca juga: Ditanya Progres Sirkuit Formula E, JakPro Sebut FEO Optimistis Bisa Diselenggarakan Juni Mendatang
Baca juga: Massa Datangi Gedung KPK, Menuntut Dugaan Korupsi Formula E Diusut Sampai Tuntas
Hari mengaku akan terus mengawal kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Formula E yang kini tengah ditangani oleh KPK.