Formula E

Gelar Aksi di Depan Gedung KPK, Formam Tuntut Dugaan Korupsi Formula E Diusut Tuntas

Salim Rusdin mengatakan, ada kejanggalan dalam proses perencanaan hingga pembayaran commitment fee Formula E Rp560 Miliar

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Budi Sam Law Malau
Warta Kota/ Miftahul Munir
Forum Masyarakat Anti Maling (Formam) menggelar unjuk rasa ganyang koruptor Formula E di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Senin (14/2/2022) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Forum Masyarakat Anti Maling (Formam) menggelar unjuk rasa yang mereka sebut aksi ganyang koruptor Formula E di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022).

Massa mendesak KPK untuk segera melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi ajang Formula E.

Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Salim Rusdin mengatakan, ada kejanggalan dalam proses perencanaan hingga pembayaran commitment fee Formula E sebesar Rp.560 miliar. 

"Ini ada faktanya, para saksi yang hadir ke KPK sudah memberikan keterangan data lengkap," ujarnya.

Salim melanjutkan, pihaknya sangat kecewa kepada sejumlah pihak yang justru membela gelaran Formula E.

Misalnya salah satu petinggi parpol PAN yang menyatakan tuduhan pembayaran commitment fee untuk penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E sebagai praktik ijon, terlalu berlebihan.

"Biarkan nanti ada yang mulai kebakaran jenggot, jika kasus tersebut naik ke tahap penyidikan," ucapnya.

Baca juga: Tiket Formula E Dijual Maret, Mohammad Taufik: Ngapain Sih Ikut Campur yang Begituan, Norak Banget

Baca juga: Gilbert Simanjuntak Minta Jakpro Bangun Lintasan Formula E dulu Sebelum Jual Tiket

"Lupa mungkin beliau ya, padahal itu kan data paparan saat di Komisi dan Wakil Ketua DPRD dari PAN Kordinator Komisi E, harusnya mereka tahu lah, ini lupa atau pura-pura lupa," sambungnya.

Dalam paparan itu, lanjut Salim, para saksi juga menyebut pembayaran commitment fee 2019 menggunakan talangan Bank DKI sebelum Perda APBDP 2019 di sahkan.

Menurut dia, itu adalah sebuah fakta yang jelas-jelas KPK harus menyelidiki kasus dugaan korupsi tersebut karena ada datanya.

Baca juga: Fraksi PAN DKI Soroti Tudingan Commitment Fee Formula E Sebagai Praktik Ijon: Itu Berlebihan

Baca juga: Tanggapi Polemik Formula E DKI Jakarta, Pengamat Minta KPK Tak Hanya Periksa Pihak Official, Siapa?

Ia meminta lembaga antirasuah itu tidak terpengaruh oleh framing pembelaan terhadap kasus yang sedang tanganinya. 

Sebab, Formam sangat mendukung penuh upaya KPK dalam mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Formula E.

Baca juga: Massa dari Corong Rakyat Geruduk Gedung KPK, Desak Usut Tuntas Dugaan Korupsi Formula E 

Baca juga: PSI Kantongi Bukti Tender Lintasan Formula E Tidak Transparan dan Berbau Persekongkolan

"Kami yakin KPK yang dipimpin Firly Bahuri bisa menelisiknya. Apalagi sekarang terus bermunculan desakan agar KPK dalami dugaan kasus ijon Bank DKI Rp180 miliar untuk penyelenggaraan Formula E," jelas Salim.

Dalam unjuk rasa itu, massa melakukan aksi teatrikal makan bersama di depan Gedung KPK untuk mengingatkan soal urgensi Formula E di tengah pandemi Covid-19 dan masyarakat DKI yang masih banyak membutuhkan bantuan.

Baca juga: Ariza Tepis Kecurigaan Politisi PDIP Terkait Tender Formula E yang Dilakukan Jakpro

Baca juga: Jakpro Membantah Tudingan Adanya Pemenangan Terencana Terkait Lelang Tender Lintasan Formula E

Karena masalah Covid-19 lebih penting daripada harus menyelenggarakan balapan di Ancol.

"Uang warga yang mencapai triliunan rupiah itu di pertaruhan dan tidak ada urgensinya membuat acara tersebut di tengah kesulitan seperti saat ini, jangan memaksakan kehendak, nanti hasilnya tidak bagus dan berantakan," tutur sang koordinator aksi.(m26)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved