Pandemi Virus Corona
RS Brawijaya Depok Bikin Jantung Jamaludin Ingin Copot, karena Salah Input Data Covid-19
Apa yang dialami Jamaludin, warga Depok, harus menjadi pembelajaran rumah sakit untuk lebih hati-hati menginput data Covid-19.
Dirinya tidak bisa ke tempat kerja karena kantornya mewajibkan status hijau saat melakukan pemindaian di Aplikasi PeduliLindungi.
"Yang jelas saya nggak bisa kemana-mana. Ya udah di rumah saja. Yang jelas ini menguras energi terutama kemarin jam tiga pagi sampe sore sibuk urusin itu saja," keluhnya.
Baca juga: Pembina NU Purworejo Angkat Bicara Soal Kasus Desa Wadas
RS Menjawab
Menanggapi hal tersebut, Supervisor on duty RS Brawijaya Depok, Wahyuana Kumala, mengakui pihaknya lalai saat input data.
"Nama yang sama dan tanggal lahir yang sama, itu kami akui ada kesalahan dan kami sudah meminta maaf," kata Wahyuana pada Jumat (11/2/2022), petang.
Ia menjelaskan, pihak RS Brawijaya Depok telah membuat laporan ke layanan PeduliLindungi untuk mengubah data yang terlanjur salah input.
Pihaknya juga telah mengirim surat ke Pusdatin agar layanan PeduliLindungi mengubah statusnya menjadi hijau.
Baca juga: Program Scan Berhadiah Mobil Diluncurkan Telkomsel
"Tapi sampai sekarang belum ada respon dari Pusdatinnya. Kami kirim surat dan sudah diterima oleh sekretariat," sambung Wahyuana.
Walau begitu, Wahyuana menegaskan RS Brawijaya Depok akan terus melakukan pengawalan dan tak lepas tangan.
Perihal surat permohonan maaf, pihak rumah sakit mengaku pada siang tadi telah mengirimkan surat tersebut ke rumah Jamaludin.
"Untuk permintaan maaf, hari ini kami janji ke Pak Jamaludin untuk surat permohonan maaf," ujarnya.
Guna mengantisipasi peristiwa serupa, RS Brawijaya Depok akan memberi pembinaan kepada tim frontliner.
"Kami minta untuk lebih teliti lagi dalam menginput dan kroscek lebih dulu ke NIK," tukas Wahyuana.