Virus Corona
Avigan dan Favipiravir Direkomendasikan Menjadi Obat Terapi Pasien Covid Gejala Ringan Hingga Berat
Pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga berat memberikan resep antivirus dapat dilakukan, seperti Avigan atau Favipiravir.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pedoman Tatalaksana Covid-19 telah diperbarui oleh lima organisasi profesi kedokteran.
Dalam Pedoman tersebut ditetapkan daftar obat dan terapi yang direkomendasikan bagi pasien Covid-19.
"Jadi di buku edisi keempat kali ini, obat yang yang digunakan sebagai antivirus yakni Favipiravir, Molnupiravir, Paxlovid, dan Remdesivir," kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Erlina Burhan dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring beberapa waktu lalu, dikutip pada Jumat (11/2/2022).
Berdasarkan pedoman tersebut, pasien positif Covid-19 tanpa gejala cukup minum vitamin dan suplemen untuk memperkuat daya tahan tubuh atau menjaga sistem imun.
Baca juga: 94 Persen Pasien Covid-19 di Indonesia Saat Ini Tertular Varian Omicron
Baca juga: Jokowi Teken Dua Perpres Soal Paten Obat Covid-19 Remdesivir dan Favipiravir, Bersifat Non Komersial
Baca juga: BPOM Akhirnya Izinkan Penggunaan Remdesivir dan Favipiravir untuk Obat Covid-19
Sementara itu, bagi pasien dengan gejala ringan hingga berat memberikan resep antivirus dapat dilakukan, seperti Avigan atau Favipiravir.
Pemberian obat antivirus harus dengan resep dokter.
Favipiravir atau Avigan direkomendasikan untuk pengobatan Covid-19 gejala ringan hingga berat atau kritis.
Tidak hanya itu, obat antivirus ini juga bisa digunakan untuk bayi, anak, dan remaja.
BERITA VIDEO: Panik! Atap Terminal 3 Bandara Soetta Ambrol, Air Mengalir Bak Air Terjun
Dalam buku Pedoman Tata Laksana Covid-19 Edisi Empat disebutkan, laporan kasus pada neonatus (bayi berusia 0-28 hari) bergejala menunjukkan adanya manfaat pemberian Favipiravir untuk jangka waktu pendek dengan dosis 30mg/ kgBB/kali yang diberikan dua dosis pada hari pertama, dilanjutkan dengan dosis 1 sebesar 10mg/kg BB/kali diberikan dua kali selama 10 hari.
Selain memiliki manfaat, Favipiravir atau Avigan juga yang direkomendasikan lantaran telah diproduksi dalam negeri.
“Obat ini cukup mudah dijangkau, jadi ini masih kita masukkan,” kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP saat dikonfirmasi.
dr. Sally menjelaskan, dunia kesehatan terus memperbarui terapi yang digunakan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Beragam obat-obatan menjalani penelitian agar menemukan obat yang terbukti bermanfaat.
"Pada awal covid itu orang itu belum tau apa-apa. Belum ada obat sama sekali, karena covid-19 ini penyakit baru. Dengan berjalannya waktu, banyak penelitian terbukti bahwa obat yang sebelumnya itu efektivitas untuk Covid-19 itu tidak terlalu baik," tuturnya.