Puan Maharani Curhat Tak Dihargai Seorang Gubernur, Formappi: Cuma Mau Terlihat Seolah Jadi Korban

Menurut peneliti Formappi Lucius Karus, curhatan Puan tersebut terkesan sentimentil dan hanya akan memantik kegaduhan.

Warta Kota/istimewa
Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengkritik Ketua DPR Puan Maharani yang curhat ada salah satu gubernur tak menyambutnya saat kunjungan kerja. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengkritik Ketua DPR Puan Maharani yang curhat ada salah satu gubernur tak menyambutnya saat kunjungan kerja.

Menurut peneliti Formappi Lucius Karus, curhatan Puan tersebut terkesan sentimentil dan hanya akan memantik kegaduhan.

"Karena di samping informasinya serba enggak jelas, juga karena bobot informasinya sendiri tidak cukup penting untuk dijadikan isu publik."

Baca juga: Dugaan Korupsi Pengadaan Pesawat Garuda, Presiden Direktur Lion Air Batal Diperiksa Kejaksaan Agung

"Sebagai Ketua DPR, Puan mestinya lebih banyak berbicara tentang persoalan publik," kata Lucius lewat pesan tertulis, Jumat (11/2/2022).

Puan, kata Lucius, seharusnya menyuarakan suara rakyat kepada publik, ketimbang urusan ketersinggungannya sendiri.

Lucius juga menilai Puan tak jelas menyampaikan informasi soal status kunjungan kerjanya, apakah sebagai pimpinan partai atau sebagai Ketua DPR.

Baca juga: Pasien Covid-19 Bergejala Ringan Boleh Minum Obat Warung

"Kalau kunjungan kerja sebagai Ketua DPR, saya kira sih seharusnya memang diterima gubernur atau pejabat yang mewakilinya."

"Tetapi kalau Puan datang sebagai pimpinan partai, kan enggak harus disambut gubernur kan?" Ucap Lucius.

Menurutnya, urusan internal partai adalah urusan partai masing-masing, karena bisa saja disambut oleh Ketua DPD partai di provinsi terkait.

Baca juga: MUI: Ibadah Haji Lewat Metaverse Tidak Sah

"Begitu juga kalau kunjungannya sebagai wakil rakyat ke dapil, ya enggak ada relevansinya disambut oleh kepala daerah."

"Jadi curhatan Puan itu enggak jelas. Cuma mau terlihat seolah-olah jadi korban dari arogansi gubernur tertentu saja," ulas Lucius.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani kesal karena merasa tidak dihargai oleh seorang gubernur.

Baca juga: Mayoritas Terpapar Covid-19 Bukan di Rumah Sakit, Nakes Bakal Difasilitasi Penginapan Khusus

Momen itu terjadi saat Puan Maharani turun ke daerah alias blusukan.

Di tengah kunjungannya ke suatu daerah, Puan Maharani merasa dirinya tidak mendapat sambutan baik dari gubernur bersangkutan.

Baca juga: Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik Lili Pintauli Siregar Soal Berbohong Saat Jumpa Pers

Ucapan kekecewaan pun disampaikan Puan Maharani ketika berpidato.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved