Kesal Tak Disambut Gubernur, Puan Dinilai Ingin Tegaskan Semua Kader Harus Tahu Siapa Pemilik PDIP
Pengamat politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno menilai, kekesalan Ketua DPP PDIP itu ditujukan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani mengungkapkan kekesalannya, karena ada gubernur yang tak mau menyambut dirinya saat turun ke daerah.
Pengamat politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno menilai, kekesalan Ketua DPP PDIP itu ditujukan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Publik menduga-duga pernyataan Puan ditujukan ke Gubernur Jateng, karena saat peresmian pasar di Solo, Ganjar ke Jakarta bertemu Presiden rapat tentang Covid."
Baca juga: Dugaan Korupsi Pengadaan Pesawat Garuda, Presiden Direktur Lion Air Batal Diperiksa Kejaksaan Agung
"Karena belum ada kejadian di tempat lain, di mana Puan datang kepala daerahnya tak nyambut kecuali di Jateng," tutur Adi saat dihubungi Tribun, Jumat (11/2/2022).
Adi melihat Puan ingin menunjukkan dirinya sebagai orang penting di PDIP dan Ketua DPR, terutama kepada kader PDIP.
Dengan begitu, semua kader PDIP seharusnya bangga memiliki tokoh seperti Puan Maharani.
Baca juga: Pasien Covid-19 Bergejala Ringan Boleh Minum Obat Warung
"Apa pun judulnya, posisi Puan saat ini, terutama sebagai Ketua DPR, mestinya menjadi kebanggaan setiap kader yang didapat dengan susah payah."
"Puan ingin kader di bawah mesti menyambutnya dengan meriah," ulas Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.
Adi Prayitno menilai Puan terlihat tak bisa menahan amarahnya dengan kader kepala daerah yang tak kompak menyambut kehadirannya. Apalagi, bahasa yang digunakan Puan cukup keras.
Baca juga: MUI: Ibadah Haji Lewat Metaverse Tidak Sah
"Jarang, bahkan ini yang pertama kalinya, Puan mengeluarkan pernyataan yang sangat keras dan menjurus."
"Puan ingin menegaskan bahwa semua kader PDIP harus tahu siapa pemilik partai dan siapa yang hanya numpang ngekos," beber Adi.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani kesal karena merasa tidak dihargai oleh seorang gubernur.
Baca juga: Mayoritas Terpapar Covid-19 Bukan di Rumah Sakit, Nakes Bakal Difasilitasi Penginapan Khusus
Momen itu terjadi saat Puan Maharani turun ke daerah alias blusukan.
Di tengah kunjungannya ke suatu daerah, Puan Maharani merasa dirinya tidak mendapat sambutan baik dari gubernur bersangkutan.
Baca juga: Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik Lili Pintauli Siregar Soal Berbohong Saat Jumpa Pers
Ucapan kekecewaan pun disampaikan Puan Maharani ketika berpidato.