Bupati Langkat Awalnya Bikin Kerangkeng untuk Anggota Pemuda Pancasila yang Kecanduan Narkoba
Seiring berjalannya waktu, kata Terbit, kerangkeng itu dipakai untuk masyarakat luas.
Mulai dari dugaan perdagangan manusia, hingga kekerasan yang memakan korban jiwa.
“Setelah kepada bupati, kami akan uji semua temuan kami dengan ahli."
"Ada ahli tindak pidana perdagangan orang dan ahli perbudakan modern.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 7 Februari 2022: 33.729 Orang Positif, 8.577 Sembuh, 82 Pasien Wafat
"Baru kami akan tarik kesimpulan dan rekomendasi,” jelas Anam, Senin (7/2/2022).
Choirul menjelaskan, terkait dengan kekerasan, hal itu sudah direkomendasikan sejak awal kepada Polda Sumatra Utara.
“Ketika temuan-temuan kami sudah solid di sana, kami berikan kepada mereka, dan kami minta supaya ada penegakan hukum."
Baca juga: Jenderal Dudung: Jokowi Hatinya Bersih Sekali, Makanya Tuhan Takdirkan Jadi Presiden
"Sekarang mereka sedang berproses,” terangnya.
Walaupun kerangkeng manusia ini sudah ada sejak 10 tahun yang lalu, Choirul menuturkan informasi tersebut baru diketahui setelah ada laporan.
Komnas HAM juga tidak tahu apakah sebelumnya ada model seperti ini.
Baca juga: Pemerintah Berharap Nakes Bisa Menginap di Hotel Dekat Rumah Sakit
“Ketika kami cek dan sebagainya, kami juga komunikasi dengan penyidik KPK."
"Kami sudah mintai keterangan. Jadi sebelum kami berangkat ke Langkat, kami ketemu sama penyidiknya,” beber Anam. (Ilham Rian Pratama)