Pandemi Virus Corona

Politisi Partai Golkar Minta Polri Awasi Ketat Bandara Internasional untuk Cegah Mafia Karantina

Anggota Komisi III DPR RI, Andi Rio Idris Padjalang, minta Polri mengawasi bandara internasional untuk meredam aksi mafia karantina.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews.com
Politisi Partai Golkar Andi Rio Idris Padjalangi meminta Polri untuk mengawasi secara ketat bandara internasional yang tersebar di Indonesia. 

"Prinsipnya sesuai perintah Kapolri akan menindak tegas siapa saja yang terbukti melakukan pelanggaran hukum pada proses kekarantianaan," jelasnya.

Dedi menambahkan, pihaknya akan memeriksa sejumlah pihak terkait pelaksanaan karantina, di antaranya Imigrasi, Angkasa Pura, dan pihak terkait lainnya.

"Semua para pihak yang dari hulu sampai ke hilir menyangkut permasalahan kekarantinaan tersebut akan dimintai klarifikasi," jelas Dedi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengusut tuntas adanya dugaan permainan karantina.

"Saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina."

Baca juga: Katalog Promo Alfamart Terbaru Senin 7 Februari Hemat Kebutuhan Balita, Dapur, Super Monday dll

"Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini," kata Jokowi saat rapat penanganan Covid-19, Senin (31/1/2022), dikutip dari Sekretariat Kabinet, Selasa (1/2/2022).

Presiden meminta jajarannya disiplin dalam melakukan pengetatan di pintu masuk Indonesia.

Pemerintah telah menghapus daftar 14 negara yang dilarang masuk ke Indonesia karena penyebaran Omicron.

Pemerintah membuka pintu masuk RI, namun dengan pengetatan syarat perjalanan, di antaranya kewajiban karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"Disiplin dalam melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk dan pelaksanaan proses karantina yang benar dari luar negeri," ujarnya.

Permasalahan karantina berulang kali terjadi di masa pandemi Covid-19.

Mulai dari mereka yang tidak menjalankan kewajiban karantina melalui cara bekerja sama dengan sejumlah oknum, hingga yang terakhir dugaan adanya penyalahgunaan karantina.

Menparekraf Sandiaga Uno mengungkap dugaan penyalahgunaan karantina lewat laporan salah satu wisatawan asal Ukraina. Pengaduan itu diterima Sandiaga dalam bentuk surat elektronik.

Sandiaga menyebut wisatawan asal Ukraina ini akan berlibur bersama anaknya ke Bali, lalu menjalani karantina sesuai aturan.

Namun saat hari terakhir karantina, hasil tes PCR dinyatakan positif, padahal mereka mengaku tak mengalami gejala.

Wisatawan itu lalu meminta tolong kepada Sandi lewat Twitter, untuk dilakukan tes PCR ulang.

Wisatawan ini meyakini hasil tes itu salah, tetapi petugas tak mengizinkan mereka melakukan tes, selain yang disediakan petugas karantina.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved