Kelangkaan Minyak Goreng

Bukan karena Ditimbun, Polisi Sebut Minyak Goreng Langka di Minimarket karena Antusiasme Warga

Whisnu Hermawan mengatakan pihaknya sudah memeriksa ketersediaan minyak goreng di pasaran.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Miftahul Munir
Sejumlah minimarket di Jakarta Barat kehabisan minyak goreng karena banyak warga yang datang memborong karena takut harganya kembali naik pada Jumat (21/1/2022). 

Hal tersebut dikarenakan, pasokan minyak goreng subsidi seharga Rp14.000 per liter di ritel modern semakin menipis bahkan dapat dikatakan langka. 

Wakil gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan terkait kelangkaan minyak goreng di Ibu Kota sudah menjadi pembahasan baik pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

"Minyak goreng langka di DKI sudah menjadi pembahasan kita di pemerintahan pusat, provinsi, sudah ada patokan harga," ucapnya, Senin (7/2/2022).

Dengan demikian, ia bersama pihaknya saat ini tengah menyelidiki soal kelangkaan minyak goreng itu.

Pria yang karib disapa Ariza ini juga mengatakan bahwa penyelidikan dilakukan guna mencegah terjadinya praktik kartel minyak goreng yang diduga menjadi penyebab kelangkaan.

"Sudah dilakukan pengecekan, pemeriksaan, apakah ada kartel, sesuai instruksi pemerintah pusat, kami tetap memastikan stok minyak goreng itu harus ada di Jakarta," jelasnya.

"Sekalipun jumlahnya terbatas, sudah kita atur harganya, pembeliannya, distribusi nya, jadi kami pastikan ada minyak goreng untuk kebutuhan masyarakat," tambah Ariza.

Politisi partai Gerindra ini juga meminta agar masyarakat tidak menimbun, menumpuk, minyak goreng dan dapat membeli sesuai dengan kebutuhan.

"Kami meminta masyarakat jangan menumpuk, menimbun minyak goreng, beli sesuai kebutuhan," ucapnya.

Sementara itu, Satgas Pangan Mabes Polri melakukan pengecekan ketersediaan atau stok, alur distribusi dan harga minyak goreng pada sejumlah retail modern dan pasar tradisional di wilayah Jabodetabek, akhir pekan kemarin

Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Wisnu Hermawan Februanto, menuturkan, kegiatan ini untuk memastikan ketersediaan stok bahan pangan berupa minyak goreng di pasar modern dan pasar tradisional.

"Pada retail-retail modern besar, ketersediaan minyak goreng masih mencukupi atau aman. Distribusi dari distributor lancar dan harga penjualan sesuai dengan HET sebesar Rp. 14 000/liter," kata Wisnu kepada wartawan, Minggu (6/2/22).

 Selain itu, lanjut dia, pihaknya melakukan interview terhadap manager on duty atau kepala toko, koordinator pedagang pasar tradisional, para pedagang pasar dan masyarakat atau konsumen.

Baca juga: Penjelasan Buya Yahya Soal Puasa Rajab Masih Ada yang Menganggap Bidah

"Pada retail-retail modern kecil, sebagian dari retail tersebut ketersediaan kosong, distribusi dilaksanakan antara 2-4 hari sekali, harga penjualan mengikuti HET sebesar Rp. 14.000/liter," terangnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved