Virus Corona
Pernah Jadi Korban Tak Langsung, Drajad Wibowo Minta Menkes Audit Laboratorium Tes Covid-19
Drajad mengungkapkan, awalnya dia diam karena berharap skandal di atas hanya kebetulan saja.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaudit laboratorium-laboratorium yang menyelenggarakan tes Covid-19.
Terutama, laboratorium yang baru bermunculan selama pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Drajad, lantaran dirinya menjadi korban tidak langsung dari mafia laboratorium kesehatan yang sengaja memositifkan orang terkena Covid-19.
Baca juga: Pelaku Perjalanan Luar Negeri Kini Dibolehkan Lakukan Tes Pembanding Saat Karantina
"Menkes Budi Sadikin bertanggung jawab, dia harus sigap mengatasinya."
"Segera lakukan pemeriksaan dan audit total terhadap laboratorium-laboratorium, terutama yang baru."
"Jangan lihat latar belakang politik mereka," kata Drajad, Jumat (4/2/2022).
Baca juga: 27 ASN Terbukti Lakukan Aksi Radikalisme di Medsos, Sebar Ujaran Kebencian dan Konten Menyesatkan
Drajad lalu bercerita kronologi dirinya menjadi korban tidak langsung mafia laboratorium kesehatan yang memositifkan orang terkena Covid-19.
Dia mengungkapkan, pada 25 Januari 2022, satu di antara sahabat terdekatnya, memberi tahu hasil tes PCR yang bersangkutan positif Covid-19.
"Yang bersangkutan tes di salah satu laboratorium kesehatan baru yang bermunculan selama pandemi."
Baca juga: 10 Jenazah Korban Pembakaran Karaoke Double O di Sorong Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
"Nama lab ini cukup dikenal, dan saya tahu nama pemiliknya."
"Sahabat saya itu tes karena akan opname elektif di sebuah rumah sakit," ujar Drajad yang juga bagian dari jaringan peneliti Covid-19 di dunia.
Karena sahabatnya itu tergolong disiplin protokol kesehatan, Drajad pun memintanya tes ulang di laboratorium lama, dan sudah menjadi langganan Drajad untuk tes seperti kolesterol, asam urat, antigen, dan PCR.
Baca juga: Muhaimin Iskandar Desak Polisi Tindak Tegas Pembuang Limbah Medis Rapid Test Kit di Selat Bali
"Ternyata hasil tes PCR yang bersangkutan negatif. alhamdulillah."
"Tapi efeknya, opname dia gagal. Padahal yang bersangkutan sudah antre beberapa bulan."
"Seluruh keluarga serumah harus tes, termasuk ibu dan ibu mertuanya yang sudah sepuh."
Baca juga: Sebut 198 Pesantren Terafiliasi Kelompok Teroris, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar Minta Maaf
"Saya juga harus tes PCR dan isolasi, pisah dari cucu dan keluarga."
"Ternyata saya negatif karena memang sahabat saya itu negatif," paparnya.
Drajad mengungkapkan, awalnya dia diam karena berharap skandal di atas hanya kebetulan saja.
Baca juga: PBNU Sudah Hubungi Ainun Najib, Warga Nahdliyin yang Diminta Jokowi Pulang dari Singapura
Namun, setelah mendengar ada kejadian serupa, dia merasa wajib bersuara.
"Jika ada indikasi skandal positif ini adalah modus operandi, segera bekukan izin mereka."
"Masyarakat saya mohon berhati-hati memilih lab, dan jangan segan lakukan tes ulang di lab yang memang bisa dipercaya," tuturnya. (Chaerul Umam)