Berita Nasional
Performa Sektor Manufaktur Semakin Positif, Airlangga Hartarto Ungkap Pemulihan Ekonomi Kian Terasa
Sinyal Optimisme Pemulihan Ekonomi, Airlangga Hartarto: Pemerintah Terus Bekerja Keras Ciptakan Iklim Usaha Kondusif. Berikut selengkapnya
Harga gabah petani meningkat sebesar 4,96% (mtm) yang mendorong peningkatan harga beras ditingkat penggilingan maupun eceran.
Kemudian diikuti oleh NTP Subsektor Peternakan yang meningkat sebesar 0,43% dan berada pada level 100,19.
Peningkatan NTP Subsektor Peternakan didorong utamanya dari peningkatan harga ayam ras pedaging.
NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) juga mengalami peningkatan dan tercatat sebesar 131,81.
NTPR tercatat terus mengalami peningkatan sejak Juli 2020 yang utamanya masih didorong dari kenaikan harga kelapa sawit.
Komponen inflasi administered prices (AP) tecatat sebesar 0,38% (mtm), menurun dibanding bulan Desember 2021 sebesar 0,45% (mtm).
Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT) menjadi komoditas dengan andil penyumbang tertinggi sebesar 0,06%.
Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya penyesuaian harga LPG nonsubsidi yang berkisar antara Rp1.600-Rp2.600 per kilogram dan telah berlaku sejak 25 Desember 2021.
Selain BBRT, rokok kretek filter mencatatkan sumbangan terhadap inflasi Januari sebesar 0,01%.
Kenaikan harga aneka jenis disebabkan naiknya tarif cukai hasil tembakau (CHT) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 192/PMK.010/2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau yang berlaku sejak 1 Januari 2022.
Peningkatan inflasi AP masih tertahan oleh penurunan tarif angkutan udara sesuai dengan pola musimannya, dengan andil minus 0,03%.