Berita Nasional

Performa Sektor Manufaktur Semakin Positif, Airlangga Hartarto Ungkap Pemulihan Ekonomi Kian Terasa

Sinyal Optimisme Pemulihan Ekonomi, Airlangga Hartarto: Pemerintah Terus Bekerja Keras Ciptakan Iklim Usaha Kondusif. Berikut selengkapnya

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto dalam diskusi bersama para pelaku UMKM di Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (30/1/2022) 

“Untuk mengakselerasi kinerja ekspor dan memanfaatkan momentum yang ada, Pemerintah akan terus mendorong program hilirisasi komoditas unggulan, seperti CPO, nikel, bauksit, tembaga, hingga timah," ungkap Airlangga.

"Di samping itu, investasi pada industri 4.0 juga akan terus ditingkatkan sehingga produk-produk ekspor Indonesia ke depan semakin berdaya saing dan bernilai tambah tinggi,” jelasnya.

Airlangga menuturkan, capaian Inflasi Januari dipengaruhi oleh pergerakan pada seluruh komponen inflasi dengan komponen inti menjadi penyumbang andil tertinggi terhadap inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari yakni sebesar 0,27%.

Inflasi inti sebesar 0,42% (mtm) dan merupakan tertinggi sejak Agustus 2019.

Sementara secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 1,84% dan juga tertinggi sejak September 2020.

Peningkatan inflasi inti pada Januari 2022 terutama disebabkan adanya peningkatan harga komoditas ikan segar, mobil, tarif kontrak rumah dan sewa rumah.

Inflasi Volatile Food (VF) tercatat sebesar 1,30% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi VF bulan sebelumnya sebesar 2,32% (mtm) maupun rerata historis bulan Januari empat tahun terakhir sebesar 1,66% (mtm).

Beberapa komoditas VF yang dominan menyumbang terhadap inflasi Januari antara lain kenaikan harga daging ayam, beras, telur ayam ras dan tomat.

Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah.

Kenaikan harga beras pada Januari disebabkan oleh rendahnya panen pada bulan November-Desember 2021 disertai dengan terjadinya hidrometeorologi pada awal tahun 2022.

Harga beras ditingkat penggilingan meningkat sebesar 2,23% (mtm) dan ditingkat eceran sebesar 0,94% (mtm). Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung pada Februari meski tidak setinggi Januari dan kembali stabil mulai Maret karena mulai masuknya musim panen.

Sementara itu, minyak goreng yang menjadi komoditas paling dominan menyumbang inflasi tahun 2021 dengan andil sebesar 0,31%, saat ini kondisinya relatif terkendali dengan andil inflasi mencapai 0,01% di Januari 2022.

Pemerintah telah melakukan upaya untuk melakukan stabilisasi harga minyak goreng. Sebelumnya telah dikeluarkan kebijakan untuk memastikan agar masyarakat dapat memperoleh harga minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau Rp14.000,00 per liter yang di mulai pada tanggal 19 Januari 2022.

Kemudian, untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak goreng, Pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng.  Kebijakan HET ini berlaku mulai 1 Februari 2022,

Subsektor yang mengalami peningkatan tertinggi yakni NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,98% terutama disebabkan dari peningkatan harga gabah.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved