Imlek 2022

Jelang Imlek 2022, Eky Pitung Cerita Soal Sejarah Ikan Bandeng di Rawa Belong

Ikan bandeng merupakan sajian khas etnis Tionghoa di Jakarta saat merayakan Imlek. Alhasil, Jalan Rawa Belong dipenuhi oleh pedagang ikan bandeng.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
liputan6.com
Tokoh Betawi Eky Pitung menceritakan sejarah ikan bandeng menjadi santapan khas etnis Tionghoa di Jakarta jelang Imlek. Tanpa pindang ikan bandeng menjadi kurang afdol. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tokoh muda Betawi Eky Pitung mengatakan, kawasan Rawa Belong mulai ramai dengan pedagang bandeng jumbo sejak tahun 1859 silam.

Awal mulanya pedagang banyak berjualan ikan bandeng di wilayah perkampungan etnis Tionghoa yaitu Glodok, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat.

"Karena di bulan-bulan Imlek ini, musimnya atau muncul di daerah Glodok," ujarnya.

Baca juga: Jakmania Puas Lihat Serangan yang Dibangun Makan Konate saat Persija Mengalahkan Persita Tangerang

Kemudian, ikan itu dipersembahkan kepada salah satu istri yang merupakan tokoh etnis Tionghoa.

Sehingga ikan bandeng ini menjadi sebuah tradisi warga Tionghoa menjelang Imlek atau ketika di hari perayaannya.

"Ikan bandeng itu semakin besar, maka cinta dia itu lebih kuat, itu simbolnya," tuturnya.

Sementara, untuk pedagang ikan bandeng di Rawa Belong itu berawal di tahun 1900-an awal, di mana kawasan tersebut merupakan rawa-rawa milik tokoh Tionghoa bernama Tan Along.

Pedagang ikan bandeng banyak dijumpai di Jalan Rawa Belong, Jakarta Barat, setiap jelang Imlek.
Pedagang ikan bandeng banyak dijumpai di Jalan Rawa Belong, Jakarta Barat, setiap jelang Imlek. (warta kota/miftahulmunir)

Tanah berupa rawa-rawa milik baba Along ini sangat luas sampai ke wilayah Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kebon Jeruk dan Palmerah.

Kemudian, Baba Along menikahi wanita pribumi yang dicintainya, sehingga wilayah tersebut berubah nama jadi Rawa Belong.

Karena baba Along menikahi warga Pribumi, maka dieranya tidak pernah ada konflik antar etnis atau SARA sampai hari ini.

Kemudian, setiap jelang Imlek maka warga Pribumi memberikan ikan bandeng kepada warga Tionghoa.

Baca juga: Di Ciater, Relawan HaloPuan Bergerak Melawan Stunting

"Karena ikan bandeng itu dianggap sempurna, kebaikan dan membawa rezeki, itu dijadikan simbol," jelasnya.

Sehingga orang Betawi dan Tionghoa saling hidup bersama dan saling memberi satu sama lain.

Setiap tahunnya ikan-ikan bandeng itu selalu lebih banyak muncul ketika musim Imlek, dan hal ini yang menjadikan tradisi jual beli ikan bandeng.

"Jadi itu bukan dibikin-bikin," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved