Berita Jakarta
Waktu Makin Mepet, Sponsor untuk Bangun Sirkuit Formula E Masih 'Gelap', Jakpro: Masih Terus Digodok
Biaya pembangunan lintasan sirkuit Formula E di Ancol itu dipastikan bersumber dari sponsor dan tak akan menggunakan dana APBD 2022.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
Menurut Widi, ada beberapa hal teknis yang perlu diperbaiki agar sesuai dengan mekanisme pengelolaan perusahaan. “Hal teknis yang perlu sedikit diperbaiki, agar sesuai GCG prosesnya,” katanya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Kembali Meroket, Bagaimana Nasib MotoGP Mandalika? Begini Penjelasan Pemerintah
Ariza yakin Formula E digelar tepat waktu
emerintah DKI Jakarta optimistis turnamen Formula E akan tetap digelar sesuai jadwal pada 4 Juni 2022, meski tender pembangunan sirkuit gagal dilakukan.
Hingga kini, perseroan daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) masih berupaya melelang proyek pembangunan sirkuit, sehingga lintasan dapat digunakan saat turnamen digelar.
“Dalam membangun bangsa, kota dan daerah ini kita harus selalu optimis. Apapun tantangan dan beratnya yang kita hadapi, kita harus bersinergi jadi harus optimis karena menghadirkan energi positif yang baik,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI pada Rabu (26/1/2022).
Ariza mengatakan, pihak panitia tentu sudah membuat perencanaan dan mengatur segala kemungkinan terjadi dalam turnamen Formula E.
Baca juga: Bantah Lelang Pembangunan Sirkuit Gagal, Jakpro Pastikan Lintasan Formula E Selesai Tepat Waktu
Karena itu, Pemerintah DKI mempercayakan turnamen tersebut kepada panitia dalam hal ini Jakpro, Formula E Operations (FEO) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI).
“Jadi kita serahkan saja kepada panitia yang lebih memahami secara teknis, mari kita berikan dukungan dan doa. Selebihnya kita serahkan kepada panitia pelaksana yang profesional,” jelas Ariza.
Selain lelang sirkuit yang gagal, Pemerintah DKI juga menemui kendala lain yaitu naiknya kasus Covid-19 di Ibu Kota, terutama varian Omicron. Meski dianggap tidak berbahaya seperti varian Delta, namun Ariza meminta warga tetap waspada dengan tetap mematuhi prokes 5M.
“Para ahli menyampaikan Omicron itu di bawah batuk dan flu. Ini nggak bermaksud meremehkan atau mengecilkan Omicron, karena nggak berbahaya seperti varian Delta, namun bedanya Omicron lebih cepat tapi juga cepat sembuh,” ucapnya.
“Tapi tidak berarti kita menganggap enteng dan kendor prokes. Justru kita harus tetap waspada, disiplin, taat, patuh dan bertanggug jawab,” tambah Ariza yang juga menjadi Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini.