Jembatan Amblas

Pengamat Menilai Alasan Dinas PUPR Karawang Mengada-ada Terkait Jembatan KW 6 yang Amblas

Pengamat pemerintahan Asep Agustian tak habis pikir Kepala Dinas PUPR Karawang Dedi Ahdiayat punya alasan konyol terkait Jembatan KW 6 yang amblas.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Muhammad Azzam
Jembatan KW 6 atau Kepuh di Kelurahan Karawangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang ambles, pada Minggu (16/1/2022) 

"Pertanyaannya kemudian, cukupkah uang Rp 125 juta ini untuk memperbaiki jembatan yang amblas tersebut. Kalau tidak cukup, itu resiko mereka, untung atau rugi," jelas Asep.

Ditegaskannya, jika kemudian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang kembali menyuntikan dana untuk perbaikan, itu sebuah pelanggaran.

"Jika sampai ada suntikkan dana daerah lagi atas kerusakan jembatan yang masih tanggungjawab kontraktor nah ini baru ada apa. Silahkan aparat penegakkan hukum turun," jelasnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Ungkap Syarat Pemimpin Ibu Kota Baru, Ahok Punya Pengalaman tapi Bukan Arsitek

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang, Dedi Ahdiyat menyatakan Jembatan KW 6 Kepuh di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat amblas karena faktor alam.

Bukan karena kesalaham kontruksi apalagi perencanaan dalam pengerjaan jembatan tersebut.

“Jadi amblesnya itu karena faktor alam, jadi hujan deras beberapa hari kemarin mengakibatkan kenaikan debit air menuju ke Sipon KW 6 sehingga mengikis tanah di bagian bawah jembatan,” kata Dedi saat memantau lokasi Jembatan KW 6 yang ambles, pada Senin (17/1/2022).

Dedi juga menegaskan, kontruksi jembatan yang ambles tidak berada dibagian inti jembatan. Akan tetapi pada bagian pendukung jembatan tersebut.

“Ini yang harus digarisbawahi bahwa yang mengalami ambles itu di bagian pendukung jembatan bukan di jembatan intinya,” terangnya.

Ketua DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Karawang, Asep Agustian
Ketua DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Karawang, Asep Agustian (TribunBekasi.com)

Ia juga menerangkan terkikisnya tanah dibagian jembatan telah mengakibatkan ambles sekitar 80 centimeter dan membuat kondisi jalan pendukung menuju jembatan itu retak sepanjang 25 meter.

“Jadi yang mengalamai keretakan itu 25 meter dan mengalami ambles itu sebenarnya karena tanahnya terkikis sedikit tapi memang akhirnya ada rongga kosong didalamnya, itu bergesernya sampai 80 cm,” terangnya.

Dia menambahkan, telah mengundang pihak kontraktor untuk memperbaiki jembatan yang ambles tersebut.

“Sudah kami panggil, karena kondisinya rusak cukup parah jadi mereka minta waktu 4-6 bulan untuk perbaikannya. Makanya akan ditutup sementara selama pengerjaannya," jelas dia.

Selain itu, soal kerugian Dedi menegaskan tidak ada kerugian daerah. Pasalnya, kerusakan itu menjadi tanggungjawab kontraktor. Karena belum enam bulan setelah selesai dibangun.

“Tidak ada kerugian soal jembatan rusak ini, karena masih tanggungjawab kontraktor. Mereka juga kan belum mengambil 5 persen anggaran pemeliharaan. Jadi kontraktor komitmen untuk mempertanggungjawabkan kerusakan itu," tandasnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved