Jembatan Amblas

Pengamat Menilai Alasan Dinas PUPR Karawang Mengada-ada Terkait Jembatan KW 6 yang Amblas

Pengamat pemerintahan Asep Agustian tak habis pikir Kepala Dinas PUPR Karawang Dedi Ahdiayat punya alasan konyol terkait Jembatan KW 6 yang amblas.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Muhammad Azzam
Jembatan KW 6 atau Kepuh di Kelurahan Karawangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang ambles, pada Minggu (16/1/2022) 

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Jembatan KW 6 Kepuh, Kelurahan Karangpawitan, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, amblas karena faktor alam.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Dedi Ahdiayat beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal itu, pengamat pemerintahan, Asep Agustian mengaku aneh jika alasan jembatan amblas itu karena faktor alam.

"Alasan amblas karena faktor alam hujan dan menyalahkan saluran air,” ujar Asep, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Kematian Tahanan Narkoba di Polres Jaksel Ditemukan Sejumlah Kejanggalan, Keluarga Lapor Komnas HAM

“Harus sudah antisipasi dan penuhi perhitungan dalam membangun jembatan itu dong," imbuhnya.

Asep menuturkan, Jembatan KW 6 dibangun dalam dua tahap pengerjaan.

Tahap pertama sebesar Rp 8,2 miliar yakni bangunan jembatan utama dan tahap kedua sebesar Rp. 2,1 miliar untuk turunan jembatan dikedua belah sisi.

Titik yang amblas itu memang berada dipembangunan tahap kedua.

Menurutnya, itu tidak akan terjadi jika kerja dan fungsi pengawas dari Dinas PUPR Kabupaten Karawang berjalan.

Baca juga: Harga Emas Kamis (20/1) Melonjak Tinggi Sampai Rp 12.000 per Gram

Pasalnya, kata Asep, bagaimana mungkin jembatan yang baru saja dua minggu diresmikan sudah amblas, jika dalam pengerjaannya diawasi dengan baik.

"Peran pengawas ini sangat penting, nah pertanyannya, pada saat pengerjaan jembatan tahap dua ini kemana pengawas ini,” ujarnya.

“Apa kerjanya pengawas ini, kok bisa jembatan ini sampai kurang konstruksinya sehingga mengalami kerusakan," ungkapnya.

Terkait perbaikan kembali jembatan itu, kata Asep, kontraktor sudah mengaku siap memperbaikinya kembali.

Ada retensi sebesar lima persen dari nilai proyek yang belum dibayarkan.

Baca juga: Wagub Ariza Ungkap Penyebab Banjir Tak Surut Selama 6 Jam di Jakarta

Jika dihitung pembangunan jembatan tahap kedua ini sebesar Rp 2,1 miliar, maka ada biaya retensi kurang lebih Rp 125 juta.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved