Kriminal
Update Penusukan Anggota TNI AD, Pelaku Baharudin Sudah Ditangkap Polisi
Pelaku penusukan anggota TNI di Pluit masuk dalam Daftar Pencarian Orang. Tersangka bernama Baharudin sudah ditangkap.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Hendro menambahkan, sebelum dirinya melihat korban yang sudah terluka, ada empat orang pelaku yang mendatangi warung tersebut bermaksud mencari seseorang.
Namun, Hendro tak tahu pasti siapa orang dicari para pelaku penganiayaan tersebut.
"Kalau saya lihat dari video ada empat orang. Korban ada tiga, termasuk pemilik warung temen kita juga kan," kata Hendro.
"Tahunya kan mereka (pelaku) datang nyari-nyari orang, nggak tahu yang dicari siapa. Kalau wajahnya sih nggak pernah lihat. Pelaku tanpa penutup wajah," sambungnya.
Akibat peristiwa tersebut, Pratu Sahdi meninggal dunia, sedangkan salah seorang rekannya SM dalam kondisi kritis dirawat di RS Atma Jaya, Pluit.
Sedang Terapi Pengobatan
Anggota TNI AD Yonif Raider 303 Garut, berinisial S (23) datang ke Jakarta untuk menjalani terapi pengobatan.
Namun siapa sangka, S justru mengalami nasib tragis, pada Minggu (16/1/2022) dini hari, tepatnya sekitar pukul 03.00 WIB.
"Korban dari kesatuan Yonif Raider 303 Garut. Kebetulan korban ini sedang berobat terapi dan berada di Jakarta, sampai terjadi peristiwa tersebut," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Wibowo di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (17/1/2022).
Profil Pratu Sahdi, Anggota Raider Kostrad
Setelah kejadian atau masih hari yang kejadian pada Minggu (16/1/2022), beredar foto tampang anggota TNI AD yang disebut Pratu Sahdi, terbujur kaku di ranjang rumah sakit.
Anggota TNI AD tersebut sebelumnya tewas dikeroyok sekelompok orang di Taman Burung Waduk Pluit, Jakarta Utara.

Sahdi tewas setelah mendapatkan luka sabetan senjata tajam di tubuhnya, Minggu (16/1/2022) dini hari.
Ia pun sempat mendapatkan pertolongan dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Atmajaya, Pluit.
Sayangnya, nyawa anggota TNI tersebut tidak tertolong.
Sahdi merupakan seorang anggota Yonif Raider 303 Kostrad TNI AD dengan menyandang brevet Cakra.
Sosok Sahdi sebagai anggota Yonif Raider Kostrad TNI AD brevet Cakra mempunyai kemampuan khusus, tangguh dan tegas.
Pangkat Sahdi sebagai prajurit satu atau pratu.
Ia juga menyandang sebagai prajurit memiliki kesaktian ‘Cakra’ yang berarti senjata cakra.
Baca juga: BREAKING NEWS 17 Oknum Anggota TNI AD Divonis Pecat dalam Kasus Perusakan Polsek Ciracas
Cakra diyakini sebagai senjata astuti yang secara lahiriah sebagai juru selamat yang ampuh yang dapat digunakan sebagai senjata budi.
Dikutip dari Grid.id, untuk memiliki kualifikasi khusus dan memperoleh brevet Cakra, para prajurit Kostrad harus melalui latihan Standarisasi Kostrad.
Latihan yang dilakukan untuk membangun jiwa korsa yang kuat serta mewujudkan kemampuan yang handal dalam melaksanakan tugas di medan operasi baik di hutan gunung, rawa laut dan perkotaan.
Selain itu latihan tersebut juga dilakukan guna terwujudnya prajurit Kostrad yang memiliki kemahiran dan kemampuan dalam gerakan perorangan, bernavigasi darat, bela diri dan menembak dengan nilai minimal 80 serta fisik yang prima.
Hingga akhirnya tewas, tercatat sebagai anggota Yonif Raider 303/Setia Sampai Mati.
Sahdi lahir di Genuren, Aceh Tengah pada 16 Februari 1999.
Ia menjadi anggota Batalyon Infanteri Raider 303/Setia Sampai Mati beralamat di Garut, Jawa Barat.
Seperti diketahui Yonif Raider 303 memiliki markas di Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Begini TAMPANG Dalang Penusukan Anggota TNI di Pluit hingga Tewas, Polisi: Segera Menyerahkan Diri, https://jakarta.tribunnews.com/2022/01/19/begini-tampang-dalang-penusukan-anggota-tni-di-pluit-hingga-tewas-polisi-segera-menyerahkan-diri?page=all.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta