Berita Nasional

Akui Jokowi Terlibat di Proyek Satelit Kemenhan, Begini Penjelasan Mahfud MD

Mahfud MD membawa kasus dugaan korupsi kasus satelit Slot Orbit 123 yang merugikan negara ratusan miliar rupiah ke ranah pidana.

Editor: Feryanto Hadi
Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo dianggap mengetahui soal proyek satelit di Kemenhan 

"Soal Satelit Kemhan "BENAR" Presiden pd 4/12/15 mengarahkan agar Slot Orbit diselamatkan tanpa melanggar aturan. Tapi kontrak sdh dilakukan tgl 1/12/15," tulis Mahfud MD.

Selanjutnya kata Mahfud pada tanggal 13/10/2017 ada surat arahan presiden supaya Menko Polhukam menyelesaikan Satelit Orbit yang saat itu diketahui bermasalah.

"Tgl 13/10/17 ada surat lagi arahan Presiden agar Menko Polhukam menyelesaikan Satelit Orbit yang saat itu diketahui bermasalah," tulisnya.

Baca juga: Ogah Minta Maaf, Arteria Dahlan Justru Singgung Sunda Empire, Persilakan Ridwan Kamil Lapor MKD

Mahfud merasa aneh jika dirinya sebagai Menko lepas tangan dalam kemelut satelit Kemenhan tersebut.

Ia mengaku justru turun tangan karena tahun 2020 Navayo masih menggugat pemerintah meski sejak 2017 Presiden Jokowi sudah mengarahkan supaya diselesaikan menurut aturan.

"Aneh jika dikatakan saya sebagai Menko lepas tangan dalam kemelut Satelit Kemhan. Saya justru turun tangan krn thn 2020 Navayo masih menggugat Pemerintah meski sjk 2017 Presiden sudah mengarahkan agar diselesaikan menurut aturan. Hasil audit BPKP adalah acuan legal. Harap ikuti kejagung untuk terus melangkah," tulis dia.

Menurut Mahfud membawa kasus satelit Kemenhan ke ranah hukum justru bertujuan untuk menyelamatkan Slot orbit tersebut untuk kepentingan pertahanan kita.

"Membawa kasus Satelit Slot Otbit 123 BT Kemhan ke ranah hukum, justru bertujuan untuk menyelamatkan Slit Orbit tersebut untuk kepentingan pertahanan kita," tulisnya.

Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membawa kasus dugaan korupsi kasus satelit Slot Orbit 123 yang merugikan negara ratusan miliar rupiah ke ranah pidana.

"Saya putuskan untuk segera berhenti rapat melulu dan mengarahkan agar diproses secara hukum," kata Mahfud MD dikutip dari akun Instgram resminya, Senin (17/1/2022).

Mahfud MD awalnya menjelaskan awalnya dirinya baru mengungkap kasus satelit tersebut.

Menurut dia kasus tersebut sudah ada sejak 2018 lalu.

Mahfud MD mengatakan dirinya baru membuka kasus tersebut karena saat itu dirinya belum menjadi Menkopolhukam.

"Mereka bertanya begini: Jika kasus ini sudah ada sejak tahun 2018, kenapa baru sekarang dibuka?

Jawaban saya kepada pers: Loh, tahun 2018 saya belum jadi Menko, jadi saya tak ikut dan tak tahu persis masalahnya," tulis Mahfud MD.
Menurut dia, sejak dirinya diangkat jadi Menko dirinya baru mengetahui saat di awal pandemi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved