Varian Omicron

Muhaimin Iskandar Cemas Lihat Pemerintah Tenang di saat Varian Omicron Mengganas

Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar minta pemerintah untuk segera ambil tindakan terkait penyebaran varian Omicron yang mulai menyeramkan.

Editor: Valentino Verry
Kompas Images/Kristiano Purnomo
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar minta pemerintah segera bertindak mengatasi penyebaran varian Omicron yang semakin banyak. 

Sebagai langkah pencegahan, perlu juga diperbanyak tes Covid-19 dan pelacakan, serta memperkuat performa perawatan (treatment) dengan melengkapi kebutuhan sistem kesehatan, seperti mempersiapkan ruang perawatan yang memadai, obat-obatan, sarana prasarana di fasilitas kesehatan yang dapat menunjang perawatan Covid-19, dan juga kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) yang memadai.

Baca juga: Varian Omicron Mengganas, Kemenag Kembali Hentikan Ibadah Umrah

"Masyarakat juga harus selalu patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam melakukan setiap kegiatan dan aktivitas guna mencegah meluasnya penularan virus corona, khususnya di wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang saat ini telah membentuk transmisi lokal varian Omicron," tuturnya

Muhaimin juga mengkritisi kebijakan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang mencabut larangan masuk ke Indonesia untuk 14 negara yang berlaku sejak 12 Januari 2022.

Larangan tersebut dicabut dengan alasan agar tidak mempersulit pemulihan ekonomi nasional.

"Kebijakan pencabutan tersebut justru akan kontradiktif dengan upaya pemerintah yang mencegah penyebaran virus Corona khususnya varian Omicron di Indonesia,” katanya.

“Karenanya, pemerintah diharapkan mengkaji kembali keputusan tersebut jangan sampai kebijakan tersebut akan mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19 yang diprediksi terjadi pada Februari 2022," lanjutnya.

Baca juga: Guru Besar FKUI: Efek Omicron Ringan Atau Tidak, Itu Soal Usia

Menurut Cak Imin, DPR akan selalu mendukung upaya pemerintah untuk memulihkan perekonomian imbas dari pandemi Covid-19, namun pemerintah diharapkan tetap memprioritaskan pengendalian Covid-19.

Sebab jika kondisi pandemi memburuk maka upaya pemulihan ekonomi akan sulit terwujud.

"Pemerintah dan Satgas Penanganan Covid-19 perlu mempertimbangkan pembatasan perjalanan luar negeri, mengingat peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini diantaranya dibawa oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), dan dikhawatirkan jika tidak ada pencegahan maka penularan virus akibat transmisi dari luar negeri ini semakin meluas di Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan penyebaran varian Omicron akan tinggi pada Februari hingga Maret.

Baca juga: Polrestro Tangerang Nyatakan akan Berperang Menghadapi Gengster dan Premanisme

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk kompak dan bersiap menghadapi hal-hal yang kemungkinan terjadi di periode tersebut.

Satu di antaranya mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas dan membatasi pertemuan yang tidak terlalu mendesak.

“Saya tidak lelah mengingatkan seluruh masyarakat agar taat dan mematuhi protokol kesehatan. Kelalaian dan kecerobohan sekecil apapun yang timbul akan mengulang pengalaman kelam di masa lalu,” kata Luhut, Minggu (16/1/2022).

Menkomrinves optimis sistem kesehatan Indonesia sudah siap untuk menghadapi varian puncak omicron.

Luhut mengatakan berdasarkan pantauan pemerintah, kasus omicron di beberapa negara, seperti Afrika Selatan, Inggris dan Amerika Serikat sudah mengalami penurunan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved