Jadi Pengurus PBNU, Khofifah: Bukan Hanya Keagamaan, Tapi Kualitas Hidup Perempuan
Khofifah mengatakan bahwa dari 7 perempuan NU, 5 di antaranya hidup dalam kesejahteraan yang rendah.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Didapuk jadi Ketua PBNU, Khofifah Indar Parawansa memiliki target meningkatkan kualitas hidup perempuan NU.
Hal itu diungkapkan Khofifah saat pengumuman nama-nama kepengurusan PBNU periode 2022-2027 di Kantor PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2022).
"Di samping kegiatan keagamaan, ada kebutuhan untuk tingkatkan indeks pembangunan manusia (IPM), kualitas sumber daya manusia perempuan di NU baik pada posisi pendidikannya, kesehatannya, dan kesejahterannya," ujar Khofifah.
Khofifah mengatakan bahwa dari 7 perempuan NU, 5 di antaranya hidup dalam kesejahteraan yang rendah.
Dalam kondisi seperti ini maka proses kemampuan melalui peningkatan kualitas IPM yang berkaitan ekonomi sangat penting.
Oleh karena itu, saat menjadi salah satu Ketua di PBNU, ia akan fokus pada peningkatan ekonomi di pedesaan.
Selain itu, Khofifah juga akan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan perempuan NU.
Baca juga: Jadi Perempuan Pertama Pengurus PBNU, Alissa Wahid: Ini untuk Umat Dunia
Baca juga: Jerinx SID Bantah Ingin Bunuh Diri Akibat Kasus Dengan Adam Deni
Baca juga: Masyarakat Perlu Sadari Pentingnya Dana Darurat dan Proteksi di Tengah Kondisi Tak Pasti
"Dua pendidikan, tidak hanya formal tapi pendidikan vokasi informal itu jadi penting. Ini harus diikuti penguatan ekonomi," jelasnya.
Kemudian kesehatan perempuan juga penting. Terutama dalam pencegahan stunting pada anak.
Diharapkan, pada hari jadi satu abad NU yang jatuh pada 2026 nanti maka kualitas hidup perempuan NU meningkat.
Sebelumnya diberitakan untuk pertama kalinya PBNU mendapuk perempuan masuk dalam kepengurusan penting di organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.
Baca juga: Dinkes DKI Umumkan Keterisian Tempat Tidur di RS Rujukan Covid-19 Naik 9 Persen
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 12 Januari 2022: Suntikan Pertama 172.155.594, Dosis Kedua 117.947.474
Baca juga: Musim Dingin, Komite Nasional Rakyat Palestina Salurkan Logistik Buat Pengungsi di Lebanon dan Turki
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa dipilihnya perempuan dalam kepengurusan PBNU menjadi cerminan multipolar di Indonesia.
"Saat ini pengurus PBNU berwajah nusantara. Baru kali ini setelah 96 tahun usia PBNU menurut masehi atau 99 tahun menurut hijriah kaum perempuan diakomodasi dalam kepengurusan PBNU," ujar Gus Yahya di Gedung PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2022).
Gus Yahya mengatakan susunan kepengurusan PBNU periode 2022-2027 ini cerminkan realitas multipolar di negara Indonesia baik dari segi kedaerahan, gender, dan orientasi politik.
Dari segi kedaerahan seluruh daerah di Indonesia juga terwakili dalam kepengurusan PBNU periode ini.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Cuaca Jakarta dan Sekitarnya, Kamis (13/1) Hujan Ringan Sampai Sedang
Baca juga: Sidang Jerinx SID Memanas di Pengadilan Saat Adam Deni Ditanya Dugaan Telah Melakukan Pemerasan
Baca juga: Vaksin Booster Ada di Puskesmas Kecamatan, Waktu Pemberiannya Berbeda-beda Sesuai Ketersedian Vaksin
Sebenarnya kata Gus Yahya, sedari awal PBNU tak pernah membatasi perempuan dalam organisasi tersebut.
Namun, seiring dengan waktu, ada keterdesakan untuk memasukan nama-nama ternama perempuan NU dalam kepengurusan.
"Jadi kami dapuk perempuan paling kuat dan tangguh di NU untuk kelola PBNU. Mulai dari Khofifah dan Alissa Wahid," jelas Gus Yahya.
Diharapkan perempuan-perempuan yang didapuk itu bisa berkontribusi dalam kesejahteraan umat perempuan baik di daerah juga dunia internasional.
Baca juga: Kecewa Permohonan Jadi Justice Collaborator Ditolak Hakim, AKP Robin: Enggak Relevannya di Mana?
Baca juga: Jadi Perempuan Pertama Pengurus PBNU, Alissa Wahid: Ini untuk Umat Dunia
Baca juga: Vaksin Booster Ada di Puskesmas Kecamatan, Waktu Pemberiannya Berbeda-beda Sesuai Ketersedian Vaksin
Beberapa nama perempuan ternama dalam kepengurusan PBNU kali ini ialah istri Presiden ke-4 RI Abdurachman Wahid (Gus Dur) Sinta Nuriyah didapuk menjadi mustasyar PBNU.
Kemudian anak sulung Gus Dur Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid sebagai Ketua PBNU.
Lalu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua PBNU.
Kemudian ada pengurus Pondok Pesantren Bahrul Ulum Nyai Hj. Machfudhoh Aly Ubaid sebagai mustasyar PBNU dan Juga ada tokoh wanita muslim Jombang Nyai Hj. Nafisah Sahal Mahfudh sebagai Mustasyar. (Des)