Jadi Pengurus PBNU, Khofifah: Bukan Hanya Keagamaan, Tapi Kualitas Hidup Perempuan
Khofifah mengatakan bahwa dari 7 perempuan NU, 5 di antaranya hidup dalam kesejahteraan yang rendah.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Budi Sam Law Malau
Sebenarnya kata Gus Yahya, sedari awal PBNU tak pernah membatasi perempuan dalam organisasi tersebut.
Namun, seiring dengan waktu, ada keterdesakan untuk memasukan nama-nama ternama perempuan NU dalam kepengurusan.
"Jadi kami dapuk perempuan paling kuat dan tangguh di NU untuk kelola PBNU. Mulai dari Khofifah dan Alissa Wahid," jelas Gus Yahya.
Diharapkan perempuan-perempuan yang didapuk itu bisa berkontribusi dalam kesejahteraan umat perempuan baik di daerah juga dunia internasional.
Baca juga: Kecewa Permohonan Jadi Justice Collaborator Ditolak Hakim, AKP Robin: Enggak Relevannya di Mana?
Baca juga: Jadi Perempuan Pertama Pengurus PBNU, Alissa Wahid: Ini untuk Umat Dunia
Baca juga: Vaksin Booster Ada di Puskesmas Kecamatan, Waktu Pemberiannya Berbeda-beda Sesuai Ketersedian Vaksin
Beberapa nama perempuan ternama dalam kepengurusan PBNU kali ini ialah istri Presiden ke-4 RI Abdurachman Wahid (Gus Dur) Sinta Nuriyah didapuk menjadi mustasyar PBNU.
Kemudian anak sulung Gus Dur Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid sebagai Ketua PBNU.
Lalu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua PBNU.
Kemudian ada pengurus Pondok Pesantren Bahrul Ulum Nyai Hj. Machfudhoh Aly Ubaid sebagai mustasyar PBNU dan Juga ada tokoh wanita muslim Jombang Nyai Hj. Nafisah Sahal Mahfudh sebagai Mustasyar. (Des)