Berita Nasional
Herry Wirawan Selain Rudapaksa Santriwati, Juga Sering Manipulasi Korban Dibawah Umur
Selain tuntutan hukuman mati, Herry Wirawan wajib membiayai bayi yang dilahirkan para santri dari seluruh aset yang dimiliki
Sejak tiba di PN Bandung, Herry lebih banyak menatap kedua tangannya diborgol.
Dia tak berkutik saat dicecar wartawan yang menghujani berbagai pertanyaan terkait kasusnya.
Sejumlah tim dari Kejati Jabar merangkul Herry agar segera masuk ruang sidang.
Herry juga mendapatkan penjagaan ketat saat keluar sidang.
Baca juga: FAKTA BARU, Herry Tak Punya Pesantren, Korban Bukan Santriwati, Pakar Hukum: Ini Kasus Eksploitasi
Pesimistis
Mengomentari tuntutan yang diajukan jaksa, keluarga korban yang berada di Garut mengatakan tuntutan tersebut memang menjadi poin-poin yang diperjuangkan pihak keluarga melalui kuasa hukum.
"Itu belum putusan, semoga (putusan) nanti sesuai sama tuntutan," ujar AN (34), salah seorang keluarga korban.
Namun, AN mengaku pesimistis bahwa putusan hakim akan sesuai dengan tuntutan.
"Apalagi secara historis hukum di Indonesia untuk kasus yang sama belum banyak yang dihukum mati," ucapnya.
Menurutnya, jika majelis hakim nantinya memutuskan hukuman mati untuk Herry Wirawan, maka akan jadi sejarah baru dan memberikan efek jera terhadap pelaku rudapaksa.
"Mudah-mudahan hukuman mati, jadi awal sejarah baru," ujarnya.
Hal senada dikatakan Yudi Kurnia, kuasa hukum korban.
"Ini kan baru tuntutan, ya nanti mudah-mudahan dari majelis hakim memutus sesuai dengan tuntutan, tidak ada pengurangan atau tidak ada pertimbangan yang dapat mengurangi tuntutan. Ini sudah jelas kejadian luar biasa, sebetulnya tidak ada alasan hukuman dikurangi," ujarnya.
Terkait tuntutan jaksa, kuasa hukum Herry Wirawan, Ira Mambo, belum bersedia banyak berkomentar.
"Pendapat kami mengenai tuntutran jaksa akan kami tuangkan di pleidoi. Jadi, kami belum bisa tanggapi saat ini, mohon dimaklumi," kata Ira saat dihubungi melalui telepon.