Pakar: Kekerasan Verbal Lebih Berbahaya Ketimbang Kekerasan Fisik
Menurut Coach Rheo. kekerasan verbal beririsan dengan kekerasan psikologis yang dampaknya bisa lebih buruk.
Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Kekerasan fisik dan psikis di masa tertentu bisa berdampak negatif. Salah satunya adalah trauma.
Bahkan, trauma akibat kekerasan verbal lebih bahaya ketimbang kekerasan fisik.
Hal itu dikatakan Coach Rheo, seorang Mind Technology Expert yang mendapat pengakuan sebagai Trainer dan NLP Meta Master Practitioner of Neurosemantics, Senin (10/1/2022).
Menurut Coach Rheo. kekerasan verbal beririsan dengan kekerasan psikologis yang dampaknya bisa lebih buruk.
“Biasanya kekerasan verbal itu nempel dengan kekerasan psikologis atau psikis. Misalnya karena diejek terus-terusan akhirnya psikologisnya terganggu," kata Coach Rheo dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (10/1/2022).
Apalagi, katanya seiring berkembangnya teknologi dan maraknya penggunaan media sosial (medsos) sekarang ini, tindakan cyber bullying makin mudah terjadi.
"Pelaku cukup memakai media sosial untuk menjatuhkan korban, seperti menyebarkan teks, foto, atau video bertema negatif tentang korban," kata Coach Rheo.
Baca juga: Polisi Pastikan Kasus Pemukulan Pengemudi Ojol Oleh Oknum TNI di Pamulang, Ditangani Pom AL
Baca juga: Diperiksa Polda Metro, Adam Deni Tantang Kuasa Hukum Jerinx SID
Baca juga: Riano Kesal Pasar Tanah Abang Disebut Poco-Poco Oleh Hasto PDIP
Dia memaparkan, korban kekerasan verbal (bullying) kadang membutuhkan waktu pemulihan yang lama melalui terapi dan pendampingan.
Namun, menurut pemilik Gading Counseling & Empowerment Center ini, orang tidak perlu terus menerus merasakan trauma, bolak balik dengan masalah yang sama.
Dengan metode Doa-Trto (Divine Oracular Assistance - Tension Releasing Therapy Online) diklaim efektif dapat mengatasi stres akibat trauma, dan netral dalam satu sesi saja.
Baca juga: Mengaku Masih Jomlo dan Santai Cari Pacar, Yoriko Angeline: Aku Sabar Sampai Dapat yang Terbaik
Baca juga: Total Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Jateng Tahun 2021 Capai 99,18 Persen dari Target
Baca juga: Doddy Sudrajat Ngotot Pindahkan Makam Vanessa Angel Agar Satu Liang dengan Mendiang Ibunya, Mengapa?
"Netral artinya trauma terkait persoalan yang dialami seseorang kembali di titik nol. Bahkan, tanpa mereka harus menceritakan detail permasalahan yang dihadapi beban emosi bisa dilepaskan,” katanya.
Coach Rheo adalah seorang Mind Technology Expert yang mendapat pengakuan sebagai trainer dan NLP Meta Master Practitioner of Neurosemantics dari sejumlah lembaga.
Seperti, International Institute of Neurosemantic, North Carolina USA), Associate Meta Coach dari (Meta Coach Foundation, Colorado, USA), dan Master Practitioner Of Neuro Linguistic Programming (NLP Society Florida, USA).
Baca juga: Pasar Tanah Abang Disebut Bak Poco-Poco, Wagub DKI: Itu Pasar Kebanggaan Kita
Baca juga: Pemkot Tangerang Pastikan Gelar Vaksinasi Booster Mulai 12 Januari
Baca juga: Marsha Timothy Jadi Pengacara di Serial Menolak Talak, Mengapa Sulit Menahan Tawa Saat Syuting?
Coach Rheo berhasil menciptakan sebuah metodologi baru cara melepaskan emosi yang awalnya diterapkan pada dirinya sendiri.
Upaya tersebut diklaim berhasil membantu membuang beban emosi dalam dirinya, yakni dengan konsep terapi yang disebutnya Doa-Trto ((Divine Oracular Assistance - Tension Releasing Therapy Online).(ign)