Penataan Kampung Bayam

Pemkot Jakarta Utara Koordinasi dengan PT KAI Terkait Penataan Kampung Bayam karena Banyak Bedeng

Karena banyak bedeng liar di sepanjang rel kereta, pemkot Jakarta Utara mengajak PT KAI menata Kampung Bayam.

Warta Kota/Junianto Hamonangan
Pemilik kafe yang terdampak proyek Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, bertahan di lokasi dengan membangun bedeng-bedeng di sepanjang rel. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Utara berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait penataan kawasan Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Hal itu dilakukan karena bedeng-bedeng yang didirikan oleh warga korban penggusuran yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) berada di pinggir rel kereta.

Baca juga: DP3A Karawang Ungkap Tren Kasus Kekerasan Seksual Anak Menurun selama Pandemi Virus Corona

“Kita perlu berkoordinasi dan kerjasama dengan semua pihak karena lokasi yang dimaksud dalam kawasan PT KAI,” ucap Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, Jumat (7/1/2022).

Menurut Ali, penataan Kampung Bayam masuk dalam penataan beberapa kampung di Jakarta Utara dengan konsep tidak menghilangkan sisi keaslian wilayah tersebut.

“Kami minta PT KAI juga bisa sesegera mungkin menindaklanjuti supaya kawasan itu menjadi lebih indah dan tertata,” tuturnya.

Ali menambahkan saat ini pihaknya masih dalam persiapan penataan Kampung Bayam. Adapun di lokasi tersisa gundukan tanah pascapenggusuran yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Baca juga: Regulator Tabung Gas Bocor, Seorang Nenek Alami Luka Bakar

“Sementara ini dalam proses persiapan untuk pembangunan dan sudah didata para warga yang akan menghuni,” ungkapnya.

Sebelumnya pemilik kafe yang terdampak proyek Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, bertahan di lokasi dengan membangun bedeng-bedeng di sepanjang rel.

Pantauan di lokasi, puluhan bedeng yang berdiri persis di pinggir rel tersebut hanya berjarak satu meter dari jalur melintasnya kereta. Sementara di dalamnya tempat perabotan warga seadanya.

Bedeng-bedeng berbahan bambu itu, dibangun dari sisa-sisa kafe yang dibongkar pada Agustus 2021 silam. Warga bertahan dengan membangun 26 bedeng sebagai tempat tinggal mereka.

Sebelumnya, sejumlah kafe di Kampung Bayam dibongkar pada Selasa (24/8/2021) silam. Ketika itu pembongkaran diklaim tak ada kaitan dengan pembangunan JIS.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved