Virus Corona

Epidemiolog Minta Pemerintah Jangan Arahkan Tujuan ke Endemi, tapi Eliminasi

Terkait akhir pandemi, biasanya akan ada tiga skenario yang dihadapi oleh negara di dunia.

Dokumentasi Pribadi Dicky Budiman
Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University menyarankan Indonesia jangan mengarahkan tujuan ke masa endemi. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University menyarankan Indonesia jangan mengarahkan tujuan ke masa endemi.

"Jangan mengarah ke masa endemi."

"Masa endemi bukan berarti menunjukkan ke masa yang bagus."

Baca juga: Sebelum Kortas Dibentuk, 44 Bekas Pegawai KPK Bakal Ditugaskan di Satgas Pencegahan Tipikor

"Fase endemi itu di mana fase yang masih ada ledakan-ledakannya."

"Masih ada kasus," ungkap Dicky pada siaran live Instagram, Jumat (7/1/2022).

Walau pun tidak begitu banyak dan masih dalam ambang batas, menurut Dicky situasi yang ideal adalah benar-benar mengarah ke terkendali.

Baca juga: Suntikkan Booster Mulai 12 Januari, Menteri Kesehatan Pastikan Stok Vaksin Covid-19 Masih Cukup

"Kalau bisa mengarah ke eliminasi, walau sulit memang, tapi ke zero krisis yang seperti Cina itu sulit, dan tampaknya pada Omicron agak mustahil," ulas Dicky.

Namun menurut Dicky, hal inilah yang harus dijadikan sebagai tujuan.

Terkait akhir pandemi, biasanya akan ada tiga skenario yang dihadapi oleh negara di dunia.

Baca juga: Siap Diperika Polisi, Ferdinand Hutahaean: Yang Buat Gaduh Bukan Cuitan Saya, tapi Persepsi Liar

Pertama, fase pandemi yang masih ada lonjakan kasus yang serius.

Kedua, fase endemi, dan ketiga, fase terkendali tanpa adanya kasus.

"Nah, kita harus yang terkendali banget, itu yang kita arahkan."

Baca juga: Mulai Besok Jemaah Umrah Diberangkatkan Lagi, Prioritas untuk PPIU dari Bandara Soekarno-Hatta

"Nah, bicara status pandeminya sendiri, ini akan kembali bagaimana WHO melihat dan menilai situasi dunia," paparnya.

Menurut Dicky, untuk mencapai situasi ketiga, setidaknya dua benua di dunia berada di fase endemi dan terkendali.

"Tapi tampaknya salah satu yang akan menentukan, setidaknya dicapai September dan Oktober tahun ini adalah cakupan vaksinasi dua dosis, pada sekitar 70-80 persen total penduduk dunia," bebernya.

Hal inilah yang harus dikejar untuk mencapai cita-cita akhir tahun ini, agar status pandemi dapat dicabut. (Aisyah Nursyamsi)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved