Berita Nasional
Habib Bahar Diteror Kepala Anjing, Pentolan FPI KH Sobri Lubis Ajak Umat Lakukan Penjagaan
Sobri Lubi meminta agar umat yang punya keberanian untuk datang ke lokasi pesantren Habib Bahar bin Smith
Menanggapi ucapan dari Brigjen TNI Achmad Fauzi, lantas Bahar Bin Smith langsung memberikan respons dan turut menyebut nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Bahar menyebut, seharusnya Dudung tidak perlu ikut campur persoalan agama karena bukan ranahnya sebagai perwira tinggi TNI.
Baca juga: Warganet Protes soal Tarif Kencan Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Dianggap Terlalu Murah
"Tugas saya ngasih ceramah, tugasnya dudung harusnya jangan utik-utik masalah agama kalau gatau masalah agama, akhirnya apa? Mensifati Tuhan dengan sifat manusia, itu ranah kita," kata Dudung.
Menyikapi hal tersebut, Brigjen TNI Achmad Fauzi kembali mengingatkan kepada Bahar Bin Smith untuk sedianya mengucap segala sesuatunya dengan hati-hati.
Sebab, mengingat Bahar Bin Smith yang dikenal merupakan seorang penceramah dan mengikuti pengikut.
"Kata siapa pak? Bapak sebagai ulama harus berhati-hati ngomong," kata Brigjen TNI Achmad Fauzi.
"Loh saya ngomong apa, saya meluruskan yang benar, dia (dudung) salah harus diluruskan dong," timpal kembali Bahar.
Baca juga: Dibully Gegara Dua Kali DO, Giring Jelaskan Kisah Sedihnya, Iba Melihat Ibunya yang Single Parent
Menyikapi hal tersebut, salah satu anggota kuasa hukum Bahar Bin Smith, Aziz Yanuar membenarkan adanya insiden adu mulut tersebut.
Aziz meyakinkan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10:00 WIB Jumat (31/12/31).
"Iya, tadi jam 10an (kejadiannya)," kata Aziz saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (31/12/2021).
Selanjutnya, melalui siaran pers yang disebarkan, Aziz mengatakan bahwa tindakan Komandan Korem 061/Suryakancana Brigjen TNI Achmad Fauzi yang mendatangi HBS di pondok pesantren Habib Bahar yang diduga membuat takut warga sekitar pondok pesantren merupakan suatu bentuk abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan).
Tindakan itu, kata dia, sangat dikhawatirkan dapat menciderai hubungan baik antara TNI dengan rakyat yang notabene TNI lahir dari rahim rakyat.
"Bahwa dugaan ancaman yang dilakukan Komandan Korem 061/Suryakancana Brigjen TNI Achmad Fauzi yang mengatakan akan menjemput HBS bila tidak memenuhi panggilan Polda Jawa Barat adalah kekeliruan dalam memahami konsep penegakan hukum yang notabene merupakan tugas Polri, dan hal tersebut dikhawatirkan dapat merusak criminal justice system di Republik Indonesia," terang Aziz.
Aziz selanjutnya meluruskan ucapan Habib Bahar yang dipermasalahkan atas kritikannya kepada Jenderal Dudung.
Aziz menyebut, kritik tersebut merupakan upaya saling menasehati dan kasih sayang sebagai sesama umat Islam.