DPRD Kabupaten Bekasi Minta di Sekitaran Sungai Cibeet dibuatkan Waduk untuk Tanggulangi Banjir
Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi dari Komisi III mendatangi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: LilisSetyaningsih
WARTAKOTALIVE.COM, CIKARANG -- Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi dari Komisi III mendatangi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane dan BBWS Citarum, Kamis (23/12/2021) lalu.
Kedatangannya untuk mempertanyakan langkah yang bakal dilakukan dua instansi tersebut dalam upaya perbaikan tanggul maupun pengerukan sungai yang mulai mendangkal di wilayah Kabupaten Bekasi.
"Kita ingin penanggulangan banjir dilakukan secara komprehensif tidak secara parsial. Artinya dari hulu sampai hilir semua dilakukan perbaikan," kata Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Saeful Islam.
Ia mengatakan, pihaknya meminta agar tanggul di sepanjang Sungai Citarum dilakukan perbaikan permanen.
Baca juga: PDAM Bekasi Raup Laba Rp 35 miliar di Tahun 2021
Baca juga: Halangi Proyek Perbaikan Tanggul, 16 Rumah di Desa Sumberurip Direncanakan Dibongkar
Pasalnya hingga kini beberapa titik tanggul di bantaran sungai itu mulai mengalami kerusakan yang bisa mengakibatkan tanggul jebol.
Selain itu, meminta agar di sekitaran Sungai Cibeet perlu dibuatkan Water Front atau waduk yang berfungsi untuk menampung air dan mengontrol volume air ketika intensitas hujan mulai meningkat.
"Di wilayah dekat Sungai Cibeet harus ada waduknya karena kalau kita berkaca pada kejadian banjir kemarin, volume air dari sungai itu tidak bisa kita kontrol sehingga aliran air menuju Sungai Citarum mengalami peningkatan yang signifikan," kata Saeful.
"Kita minta untuk segera dibuatkan dan kami sampaikan hal itu saat kami ke kantor BBWS Citarum, dan dari mereka berjanji ke kita di Tahun 2022 bakal dilakukan kajian untuk membuat Water Front itu," ungkapnya.
Baca juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Tinjau Pelaksanaan Misa Natal di Gereja Katedral
Baca juga: Terminal Pulo Gebang dan Kampung Rambutan disidak Dishub DKI, Tidak Temukan Adanya Pelanggaran
Selain untuk mengontrol debit air, fungsi Water Front juga bisa menjadi solusi atas persoalan kekeringan dikala musim kemarau untuk wilayah Cibarusah dan Bojongmangu.
"Di Cibarusah dan Bojongmangu itu kalau hujan kebanjiran kalau kemarau kekeringan, jadi kalau ada waduk itu maka masyarakat sekitar bisa mengambil air dari situ, ini bisa menjadi solusi atas dua permasalahan yang terjadi," tuturnya.
Kemudian, saat mendatangi BBWS Ciliwung-Cisadane, Politisi PKS ini meminta hal serupa juga dilakukan yakni dengan melakukan normalisasi dan perbaikan tanggul.
"Kita minta tanggul-tanggul juga diperbaiki, sungai-sungai yang mulai mengalami pendangkalan karena sedimentasi untuk segera dikeruk dan pihak BBWS mengaku sedang melakukan hal itu, tapi kita minta agar dilakukan secara menyeluruh," bebernya.
Baca juga: Binmas Polres Metro Jakarta Barat Gelar Vaksinasi Covid-19 di Terminal Kalideres
Baca juga: Sopir Bus Terminal Tanjung Priok Dites Urine dan Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Antar Penumpang
Saeful juga menekankan, persoalan banjir juga merupakan tanggung jawab bersama, maka ia juga meminta kepada kawasan industri yang ada di Kabupaten Bekasi untuk ikut terlibat dalam menyelesaikan persoalan ini.
"Kita juga meminta pihak swasta untuk ikut berkontribusi, contohnya di Kawasan Jababeka kami meminta pihak swasta untuk membuat Water Front juga untuk menampung debit air yang dilewati Sungai Cilemahabang. Kalau semua pihak bisa diajak bekerjasama saya yakini persoalan banjir di Kabupaten Bekasi dapat segera teratasi," tandasnya. (abs)