Vaksinasi Covid19
Semua Jenis Vaksin Covid-19 Berpotensi Jadi Booster Jika Lulus Uji Klinis
Sederet kandidat vaksin Covid-19 telah diumumkan, namun vaksin apa yang bisa digunakan sebagai booster?
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pemerintah bakal mulai menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga alias booster, pada Januari 2022.
Sederet kandidat vaksin Covid-19 telah diumumkan, namun vaksin apa yang bisa digunakan sebagai booster?
Pakar Mikrobiologi Klinik sekaligus Guru Besar FKKMK UGM Prof dr Tri Wibawa PhD SpMK mengatakan, semua vaksin memiliki potensi untuk dipakai sebagai booster vaksin Covid-19, termasuk vaksin Merah Putih.
Baca juga: Ketua Umum PSI: Indonesia Bakal Suram Jika Pengganti Jokowi Punya Rekam Jejak Pakai Isu SARA
"Semua vaksin berpotensi sebagai booster, tentunya setelah melalui uji klinis khusus untuk membuktikan keamanan dan hasil gunanya sebagai booster," terangnya, Rabu (22/12/2021).
Tri Wibawa mengungkapkan, dalam pengembangan vaksin Covid-19, terdapat sejumlah tantangan.
Seperti, pengembangan vaksin tidak dapat dilakukan dengan cepat, karena banyaknya proses dan tahapan yang harus dilalui.
Baca juga: Grace Natalie: PSI Harus Lolos ke DPR, Kita Buat Gaduh Senayan!
Hal tersebut diperlukan untuk membuktikan kandidat vaksin yang dikembangkan aman dan memberikan perlindungan terhadap Covid-19.
Vaksin Merah Putih UGM misalnya, menjadi salah satu pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia.
"Pengembangan vaksin sangat kompleks, untuk sampai tahap uji klinis masih panjang prosesnya."
Baca juga: Kuasa Hukum: Munarman Agak Kurus, Lebih Putih dan Bersih
"Saat ini kita sedang persiapkan melakukan uji imunogenitas pada hewan coba, " kata tim pengembang vaksin Merah Putih UGM ini.
Ia menjelaskan, untuk melihat efek imunogenitas vaksin, timnya akan menguji kandidat protein ke mencit.
Dalam pengembangan vaksin Merah putih, UGM fokus pada pengembangan vaksin berbasis DNA protein rekombinan, dan menggunakan Carbonated Hydroxyapatite (CHA) sebagai adjuvan.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 22 Desember 2021: 252 Pasien Sembuh, 179 Orang Positif, 10 Meninggal
"Yang membedakan pengembangan vaskin UGM ini dengan yang lainnya adalah pada platform teknologinya, yakni rekombinan protein," tuturnya.
Setiap platform pengembangan vaksin mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Vaksin yang dikembangkan UGM dengan berbasis protein rekombinan lebih menjanjikan untuk mengurangi potensi efek samping.
Platform tersebut juga lebih mudah dalam produksi massal. (Rina Ayu)