Balap Liar
Pembalap Liar Berharap Memiliki Track Sirkuit karena Tak Enak Hati Menutup Jalan Saat Gelar Balapan
Salah satu mekanik yang kerap terlibat dalam ajang balap liar bernama Hanhan mengatakan bahwa sesungguhnya dia sungkan menutup jalan di setiap malam.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Salah satu mekanik yang kerap terlibat dalam ajang balap liar bernama Hanhan mengatakan bahwa sesungguhnya dia sungkan menutup jalan di setiap malam.
Dia dan teman-temannya selalu berpikir apakah aksi balap liar yang dilakukan akan menghambat ambulans yang sedang melintas.
Keresahan itu disampaikan Hanhan saat mengikuti diskusi terkait street race dengan Polda Metro Jaya di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (22/12/2021).
Hanhan berharap besar dengan wacana Polda Metro Jaya yang akan melegalkan dan menertibkan balap liar.
Baca juga: Hanhan Senang Polda Metro Jaya Melegalkan Balap Liar, Jadi tak Menutup Jalan di Malam Hari
Baca juga: Irjen Fadil Imran ‘Hantam’ Bandar Judi Lewat Legalitas Balap Liar
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Pusing, Selama 21 Tahun Masalah Balap Liar di Jakarta Tak Terselesaikan
"Saat lakukan balap liar, kami harap punya track. Saya juga merasa enggak enak kalau menuntut jalan di area jalan raya. Kami enggak tahu ada orang lagi sakit. Ditutup itu enggak enak sekali," kata Hanhan dalam diskusi tersebut.
Oleh karena itu, Hanhan berharap, Polda Metro Jaya dapat memfasilitasi sirkuit untuk pembalap liar.
Menurut Hanhan, sifatnya yang sederhana saja sesuai dengan jenis balap Dragrace yakni 201 meter, 402 meter, dan 502 meter.
Diharapkan Hanhan, fasilitas itu ada di setiap wilayah DKI Jakarta.
BERITA VIDEO: Presiden Jokowi Buka Muktamar ke-34 NU, Maaruf Amin dan JK Juga Hadir
Sementara pembalap liar lainnya, Agus, berharap balap jalanan yang digagas Polda Metro Jaya harus bersifat sederhana.
Dimana, semua pembalap liar bisa ikut dengan mudah.
Dia tidak mau konsep balap liar dibuat rumit, sehingga tidak diminati pembalap liar.
Agus berujar jika ajang itu dibuat seperti ajang bergengsi, maka hanya satu persen saja pembalap liar yang tertampung di sirkuit tersebut.
"Ini harus dibuat sesederhana mungkin. Sebab, umumnya kami yang ikut balap liar tidak untuk event. Jadi, jangan dulu seperti ada penyaringan bakat dan sebagainya," ujar Agus.
Sedangkan, Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono berjanji untuk di awal balap jalanan yang difasilitasi akan bersifat sederhana.