Pilpres 2024

Sekjen: Capres yang Diinginkan Kader Gerindra Cuma Satu, Namanya Prabowo Subianto

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Sandiaga adalah bagian dari caranya untuk mendapatkan legitimasi.

Istimewa
Kamrussamad sebelumnya menuding deklarasi dukungan sejumlah ulama kepada Sandiaga Uno maju di Pilpres 2024, adalah upaya merekayasa forum Ijtima Ulama. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai dukungan kepada Sandiaga Uno untuk maju di Pilpres 2024, tidak menimbulkan masalah apa pun.

"Di Gerindra begitu sudah biasa, dan kita tidak menganggap itu sebagai problem serius," kata Muzani kepada wartawan, Minggu (19/12/2201).

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Sandiaga adalah bagian dari caranya untuk mendapatkan legitimasi.

Baca juga: Bahar Smith Dipolisikan Atas Dugaan SARA, Aziz Yanuar Minta Semua Pihak Menahan Diri dan Tabayun

"Cuma kalau apa yang diharapkan oleh Pak Sandiaga adalah dukungan dari Partai Gerindra, Gerindra ini calon presidennya yang diinginkan oleh kader itu hanya satu, tunggal, namanya Prabowo Subianto," tuturnya.

Dia pun menyinggung bagaimana kader Gerindra Kamrussamad yang mengingatkan Sandiaga soal cara dukungan kepadanya melalui ijtima ulama dan pemuda islam Indonesia.

"Pak Samad mengingatkan kira-kira seperti itu, bahwa janganlah menggunakan cara-cara seperti itu. Kira-kira itu."

Baca juga: Perkaya Literasi Sejarah Pendakwah Terdahulu di Tanah Air, Pengurus Pertama MMA Dilantik

"(Tapi) bagi kami itu enggak ada masalah, biasa."

"Nah, itu karena kami adalah partai yang terbuka, partai yang demokratis, suasana itu biasa."

"Kita menjaga keutuhan, kita menjaga kebersamaan, kita menjaga silaturahmi, meskipun dalam menjaga keutuhan kan tidak sama terus," paparnya.

Baca juga: Kasus Pertama Omicron di Indonesia Diduga Ditularkan WNI yang Pulang dari Nigeria pada 27 November

Kamrussamad sebelumnya menuding deklarasi dukungan sejumlah ulama kepada Sandiaga Uno maju di Pilpres 2024, adalah upaya merekayasa forum Ijtima Ulama.

Kamrussamad khawatir Sandiaga sengaja mengeksploitasi identitas ulama, sehingga berpotensi memecah belah bangsa.

Baca juga: Muhadjir Effendy: Jokowi Pemimpin Luwes, Adaptif, dan Berani Buat Terobosan

"Upaya rekayasa forum Ijtima Ulama DKI Jakarta (deklarasi Oktober 2021) dan forum Ijtima Ulama Jawa Barat (deklarasi Desember 2021) merupakan tindakan berpotensi menimbulkan politik identitas sebagai pemecah belah bangsa," kata Kamrussamad, Kamis (16/12/2021).

Kamrussamad mengingatkan bahwa tantangan Umat Islam saat ini bukanlah deklarasi calon presiden (capres).

Tapi, kesulitan ekonomi karena kehilangan lapangan pekerjaan akibat Covid-19.

Baca juga: Lelah Nyaris Menang, Gerindra Bakal Bentuk Badan Saksi untuk Pemilu 2024

"Sedangkan tantangan ulama saat ini adalah membangun kembali citra pondok pesantren sebagai Pusat Majelis ilmu dan Pusat Pembentukan Akhlak Mulia bagi santri kader umat yang akhir ini tercoreng oleh Perbuatan HW di Bandung," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved