Novel Baswedan Ingin Kembali ke KPK, Saut Situmorang: Presiden Tinggal Buat Keppres, Selesai
Saut mengatakan, Polri harus bisa menempatkan para mantan pegawai KPK sesuai kemampuannya.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menilai Novel Baswedan berpeluang kembali ke KPK, setelah menjadi aparatur sipil negara (ASN) Polri.
Namun, kata Saut, Presiden mesti terlebih dahulu membuat keputusan presiden (Keppres) agar dapat menugaskan Novel Baswedan dan 43 mantan pegawai KPK lainnya, ke komisi anti-korupsi.
Soalnya, imbuh Saut, status 44 orang tersebut kini sudah menjadi ASN.
Baca juga: Jutaan Penyintas Bisa Jadi Benteng dari Varian Omicron, tapi Potensi Timbulkan Tsunami Long Covid-19
"Bisa, tinggal buat Keppres saja oleh Presiden mendatang, selesai itu."
"Itu sebabnya harus memilih Presiden yang benar-benar anti-korupsi, karena habitat mereka, teman-teman itu, sesungguhnya di KPK."
"Sambil selama di Polri mereka belajar juga tentang banyak hal, tentang apa-apa yang akan dikerjasamakan untuk negeri yang lebih baik dalam jangka panjang," tutur Saut saat dikonfirmasi, Sabtu (11/12/2021).
Baca juga: Akibat Politik Ditentukan oleh Massa Irasional, Fahri Hamzah Pernah Diadili Pendukung Anies
Saut mengatakan, Polri harus bisa menempatkan para mantan pegawai KPK sesuai kemampuannya.
Hal ini tidak lain untuk mendukung kerja-kerja penindakan dan pencegahan korupsi.
"Kita ucapkan selamat bekerja di value yang sama dengan di KPK."
Baca juga: Terjebak di Lift Anjlok Selama Lima Menit, Legislator Gerindra: Lemes!
"Hal-hal teknis, strategi, sistem, struktur, style, teman kerja boleh jadi berbeda, akan tetapi tetaplah memegang nilai nilai ke KPK-an yang abadi sampai kapanpun," ucap Saut.
Sebelumnya, bekas penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan keinginannya kembali bertugas di lembaga anti-rasuah, usai menjadi ASN Polri.
Baca juga: Epidemiolog Sebut Gejala Varian Omicron Demam dan Batuk Mirip Influenza, Menular Lewat Airborne
Hal itu diungkapkan Novel Baswedan setelah mengikuti seleksi kompetensi di Gedung TNCC, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (7/12/2021).
Seleksi kompetensi itu berlangsung selama kurang lebih 5 jam.
"Tentunya (ingin kembali KPK)."
Baca juga: Ahmad Basarah: Ekstremisme Agama Lahirkan Politik Anti Semua, Kecuali pada Keyakinan Sendiri
"Saya yakin ketika sekarang pegawai KPK adalah ASN, tentunya dengan memilih menjadi ASN Polri."
"Pada dasarnya suatu saat saya berkeinginan kawan-kawan yang punya semangat dan kompetensi keahlian yang luar biasa, serta memiliki integritas yang tinggi yang selama ini telah ditunjukkan, pada saat tertentu bisa kembali ke KPK," tutur Novel.
Novel masih menginginkan terus memberantas korupsi di KPK.
Baca juga: Enam Pejabat Publik Dianugerahi Penghargaan LHKPN oleh KPK, Ada Anggota DPR Hingga Gubernur
Sebab, di kepemimpinan sekarang, tren kepercayaan masyarakat terhadap lembaga anti-rasuah terus menurun.
"Tentunya saat itu hanya bisa terjadi ketika pimpinan KPK-nya punya keinginan yang sungguh-sungguh memberantas korupsi."
"Bukan justru menutupi perkara atau pelaku bermasalah."
Baca juga: Johan Budi: Sudah Terlalu Banyak Pihak yang Bicara Mewakili Jokowi, Harusnya Satu Pintu
"Saya kira saat itu akan kami tunggu. Kita berkeinginan saat itu tidak terlalu lama," harapnya.
Sementara, mantan Ketua Wadah KPK Yudi Purnomo juga mengungkapkan keinginan yang sama dengan Novel.
Ia menuturkan dirinya pun ingin kembali ditugaskan di lembaga anti-rasuah seusai menjadi ASN Polri.
Baca juga: Permintaan Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad Pecat Sri Mulyani Dinilai Gertakan untuk Jokowi
"Saya masih yakin bahwa saya bisa kembali ke KPK untuk bisa kembali membangun kepercayaan masyarakat kepada KPK," ucapnya.
Di sisi lain, Yudi mengapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang merekrut mantan pegawai yang didepak KPK menjadi ASN Polri, untuk bersama-sama memberantas korupsi di Indonesia.
"Saya menjadi ASN Polri karena saya melihat dan mendengar pidato dari Pak Kapolri bahwa beliau ingin kita bangsa ini optimis terhadap pemberantasan korupsi, sehingga ingin merekrut kami, sehingga kami akan fokus dalam penugasan-penugasan," paparnya. (Ilham Rian Pratama)