Berita Jakarta

Mobil Milik Kadernya Terperosok,PSI Desak Pemprov DKI Sanksi Kontraktor Sumur Resapan di Lebak Bulus

Augsut mengatakan, sumur resapan baru bisa kuat dilalui kendaraan pribadi bahkan truk, asalkan sudah berusia 14 hari.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
Kompas.com
August Hamonangan 

Terpisah, Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh menjelaskan bahwa keputusan penghapusan satu diantara program unggulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini telah diketuk palu saat Rapat Badan Anggaran (Banggar) yang berlangsung pada Rabu (25/11/2021) lalu.

"Di nol kan dari forum banggar kemarin. Kalau di komisi kan kita sudah kurangi jadi Rp120 miliar. Kalau di banggar besar, kesepakatan terakhir akhirnya di nol kan," ucap Nova kepada wartawan, Rabu,(01/12/21).

Kendati demikian, meski tak merinci alasan dibalik penghapusan anggaran ini, politisi Nasdem ini tetap menilai bahwa sumur resapan belum bisa mengatasi genangan dan banjir di Ibu Kota.

Baca juga: 266 Titik Sumur Resapan Dibangun di Kepulauan Seribu Sepanjang Tahun 2021

"Saya melihat, mungkin dari kawan-kawan ada beberapa masukan yang istilahnya di beberapa wilayah ada yang terlihat belum bisa menangani masalah banjir, terkait masalah resapan airnya gitu. Ini banggar besar yang memutuskan artinya ini kalau keputusan banggar besar berarti kan itu kan sudah ada kesepakatan secara bersama ya gitu, yang memutuskan pimpinan dari ketua pelaksana banggar tersebut," tutupnya.

Bisa jadi sarang nyamuk

Ribuan sumur resapan atau drainase vertikal yang dibangun Pemprov DKI di sejumlah trotoar dan jalan, disebut berpotensi menebar ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) ke warga. 

Sebab keberadaan sumur resapan disinyalir dapat menjadi sarang bertelurnya nyamuk di musim penghujan ini, termasuk nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD)

Karena itulah, 15 dokter alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) membuat petisi di laman change.org, meminta agar Anies Baswedan menghentikan pembangunan sumur resapan di DKI.

Hal itu diungkapkan akademisi Ade Armando yang juga pegiat media sosial dalam videonya yang tayang di akun YouTube, Cokro TV, dan dilihat Wartakotalive.com, Selasa (30/11/2021).

"Anies Baswean tampaknya tak berhenti menimbulkan masalah. Kali ini soal pembangunan sumur resapan, Anies memerintahkan pembangunan sumur resapan di banyak titik untuk menanggulangi banjir," kata Ade.

Sumur-sumur itu katanya dibangun di jalan-jalan atau trotoar. Melalui sumur itu air yang datang tertumpah di jalan dan trotoar diharapkan akan meresap ke dalam tanah.

"Direncanakan setahun ini saja Akan ada lebih dari 20.000 sumur seperti itu dibangun. Langkah ini mengejutkan. Banyak orang kaget ketika tiba-tiba saja banyak trotoar yang sudah terbangun rapi, dibongkar untuk membangun sumur resapan. Seolah tidak ada rencana dan koordinasi sejak awal," papar Ade.

"Namun kali ini ada peringatan yang jauh lebih serius. Sekitar 15 dokter senior alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia membuat petisi yang meminta Pemprov DKI menghentikan pembangunan sumur-sumur resapan itu. Mereka khawatir sumuR resapan semacam itu, bisa menjadi sumber penyakit demam berdarah," kata Ade.

Baca juga: Kritik Sumur Resapan, Ketua DPRD DKI Jakarta: Tidak Efektif, Merusak Jalan, dan Ganggu Lalu Lintas

Baca juga: Sumur Resapan Anies Tebar Ancaman DBD, 15 Dokter Alumni FKUI Bikin Petisi

Baca juga: Selain Dianggap Proyek Bodoh, Sumur Resapan di Jakarta Dinilai Hanya Habiskan Anggaran Saja

Petisi itu sampai hari ini katanya masih ada di laman change.org. Ade juga menghimbau semua masyarakat untuk ramai-ramai menandatangani petisi berjudul 'Tunda pembuatan sumur resapan di Jakarta' tersebut.

"Para dokter itu secara jujur menyatakan ancaman penyakit berdarah itu memang masih bersifat asumsi dan masih perlu dibuktikan. Namun dengan logika sederhana saja kita sudah layak kuatir bahwa akibat itu sangat mungkin terjadi. Jadi daripada masyarakat Jakarta nantinya harus berurusan dengan sebuah endemi yang sebenarnya bisa dicegah, mungkin ada baiknya pembangunan sumur resapan untuk sementara ditunda dulu," kata Ade.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved