Pilih Jadi Pegiat Anti Korupsi, Mantan Penyelidik KPK Rieswin Rachwell Tolak Tawaran Jadi ASN Polri

Keputusan itu ia ambil usai ikut menghadiri sosialisasi pengangkatan 57 eks pegawai KPK menjadi ASN.

Editor: Yaspen Martinus
TRIBUNNEWS/ILHAM RIAN PRATAMA
Rieswin Rachwell, bekas penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menolak tawaran menjadi ASN Polri. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Rieswin Rachwell, bekas penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menolak tawaran menjadi ASN Polri.

Keputusan itu ia ambil usai ikut menghadiri sosialisasi pengangkatan 57 eks pegawai KPK menjadi ASN.

"Aku sudah mempertimbangkan dan memutuskan untuk tidak ikut gabung," kata Rieswin saat dikonfirmasi, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Surati KSAD Minta Dikawal Prajurit TNI, Ini Alasan Legislator Nasdem Hillary Brigitta Lasut

Rieswin mengungkapkan dirinya bergabung ikut seleksi dan lulus sebagai penyelidik KPK pada 2017 silam.

Namun, dia justru didepak karena dianggap tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Karena itu, Rieswin kini lebih memilih jalan sebagai penggiat anti korupsi bersama aktivis lainnya.

Baca juga: Usai Sosialisasi, Delapan Mantan Pegawai KPK Ogah Jadi ASN Polri, 4 Oang Belum Kasih Keputusan

Menurutnya, jalan inilah yang akan diperjuangkannya membantu pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Akhirnya aku dipecat dari KPK karena TWK itu ya udah, anggap aja di masa lalu."

"Aku memilih untuk lebih bebas mengadvokasi pemberantasan korupsi di jalan lain," jelasnya.

Baca juga: Anggap Kapolri Berniat Serius Berantas Korupsi, Novel Baswedan Terima Tawaran Jadi ASN Polri

Rieswin juga memastikan dirinya terus akan mengawal dugaan pelanggaran administrasi dan hak asasi manusia (HAM) soal pemecatan 57 eks pegawai KPK.

"Aku dan teman-teman yang memilih di Polri maupun yang tidak, akan tetap mengawal dan mengadvokasi rekomendasi Ombudsman dan Komnas HAM soal pelanggaran administrasi dan HAM di TWK KPK itu."

"Karena rekrutmen ASN oleh Polri bukan berarti permasalahan-permasalahan itu selesai," terangnya.

Baca juga: Mahfud MD: Kenapa Masih Banyak Korupsi? Mungkin Namanya Demokrasi, tapi Praktiknya Oligarki

Kendati demikian, dia mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang merekrut 57 eks pegawai KPK menjadi ASN Polri.

"Aku apresiasi dan hormat kepada Polri dan juga Pak Kapolri Jenderal Sigit yang udah progresif merekrut kami untuk bergabung."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved