Pakar Pangan dari IPB Ini Sebut MSG Aman untuk Dikonsumsi, Asalkan Tidak Berlebihan
Permenkes Nomor 33 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan menyatakan bahwa MSG aman dikonsumsi sebagai bahan penguat rasa Umami.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Kajian mengenai keamanan konsumsi monosodium glutamate (MSG) sudah dilakukan sejak tahun 1980-an. Asal tidak berlebihan, konsumsi MSG dinyatakan aman bagi kesehatan.
Demikian diungkapkan pakar pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Purwiyatno Hariyadi PhD dalam webinar Tren Pangan 2022 Bersama MNG-mononatrium glutamat, Kamis (2/12/21) lalu.
Webinar itu digelar oleh Persatuan Pabrik Monosodium Glutamate dan Glutamic Acid Indonesia (P2MI) yang beranggotakan Ajinomoto, Miwon, dan Sasa.
Penyelenggaraan webinar tersebut ditujukan untuk mengetahui lebih dalam terkait bagaimana tren pangan makanan 2022, yang sesuai dengan generasi milenial dan keluarga.
Tak dapat dipungkiri masa pandemi terbukti turut mengubah pola konsumsi pangan masyarakat, yang akhirnya mulai berinovasi menciptakan sajian yang mengundang selera melalui inovasi ingridien pangan.

Di masyarakat santer terdengar bahwa penggunaan MSG pada makanan dapat membahayakan kesehatan seseorang, tetapi pernyataan itu ditepis oleh pakar pangan yang menyebutkan MSG aman untuk dikonsumsi sehari-hari.
“Sebetulnya dari sisi kajian itu sudah lama dikaji. Sejak tahun 1988, melalui Peraturan no.23 MSG dinyatakan aman dikonsumsi sebagai bahan penguat rasa, dengan penggunaan secukupnya dan tidak berlebihan.” kata Pakar Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Purwiyatno Hariyadi, PhD di acara webinar Tren Pangan 2022 Bersama MNG, Kamis (2/12/21).
Prof Pur menambahkan, Peraturan Menteri Kesehatan-Permenkes tahun 1988 telah diperbaharui menjadi Permenkes Nomor 33 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan dengan isi yang sama yaitu menyatakan bahwa MSG aman dikonsumsi sebagai bahan penguat rasa Umami.
Tidak heran, kata dia, dengan penggunaan MSG di masa pandemi seperti sekarang ini banyak orang berinovasi membuat makanan sendiri di rumah maupun untuk berwirausaha. Hal itu karena MSG dapat memberi cita rasa kenikmatan Umami yang lezat.
“Cita rasa atau kenikmatan dalam pangan itu penting membangun rasa happy atau senang dan juga mood booster saat mengonsumsi sesuatu. Ini juga penting berkenaan dengan kesehatan mental,” ujar Prof Pur.

Prof. Purwiyatno Hariyadi PhD menyatakan asupan makanan tentu menjadi hal yang penting bagi masyarakat saat ini, khususnya di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini juga tak lepas dari kebiasaan generasi milenial yang hobi dan mencoba mengkonsumsi berbagai makanan baru.
Menurut dia, diperlukan inovasi terkait asupan makanan diantaranya yang memberikan jaminan keamanan, memaksimumkan unsur yang diinginkan, serta meminimalkan unsur yang tidak diinginkan.
"Karena pada dasarnya, nilai pangan itu dilihat dari sejauh mana keamanan pangan tersebut aman terhadap kita yang mengkonsumsinya baik secara jasmani dan rohani. Oleh karenanya diperlu inovasi untuk flavor tekstur, sensori, cita-rasa, kenampakan, lokalitas, gizi, home cooking, lingkungan atau unsur yang diinginkan, serta meminimalkan unsur yang tak diinginkan diantaranya fungsionalitas, waktu persiapan, dan kompleksitas harga," tandas Prof. Purwiyatno Hariyadi.
Baca juga: MSG pada Makanan Rumah Sakit Jadi Solusi Mempercepat Proses Penyembuhan Pasien Lansia
Ia juga menjelaskan betapa pentingnya berinovasi ingredien pangan yakni pada bahan (bahan baku, bahan tambahan, zat gizi, bahan fungsional) yang digunakan dalam kegiatan produksi pangan dengan berbagai tujuan. Salah satunya adalah bumbu pembangun rasa dasar yaitu Manis, Asam, Asin, Pahit, Umami.