Banjir Jakarta
Tuai Kritik Anggaran Rp 320 M Dicoret, Dudi Gardesi: Sumur Resapan Bukan untuk Jangka Pendek
Anggaran untuk pembuatan sumur resapan tahun 2022 sebesar Rp 320 miliar sudah dihapus DPRD DKI Jakarta .
Penulis: Yolanda Putri Dewanti |
Penambahan titik drainase vertikal dilakukan di daerah-daerah yang rawan genangan dan banjir, baik itu di lingkungan yang dekat dengan permukiman warga maupun jalan raya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal, menuturkan, saat ini sejumlah lokasi drainase vertikal masih dalam proses pengerjaan, termasuk yang berada di Jalan Intan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca juga: Sempat Tak Punya Solusi, Gibran Pertimbangkan Bikin Sumur Resapan Atas Banjir, Terinspirasi Anies?
Untuk drainase vertikal yang berada di tengah jalan raya dan bukan di pedestriian, kata dia tentunya menggunakan penutup yang tahan terhadap beban kendaraan.
"Saat ini pekerjaan drainase vertikal masih dalam masa konstruksi yang menjadi tanggung jawab vendorb atau rekanan pelaksana yang bersangkutan," ucap Yusmada, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/11/21).
"Penutup drainase vertikal di Jalan Intan yang rusak tersebut adalah penutup sementara. Saat ini oleh vendor yang bersangkutan sedang dilakukan perbaikan dan penggantian penutup jenis heavy duty (beban berat) untuk menjamin keamanan berlalu lintas," tambahnya.
Pemprov DKI Jakarta berupaya mengoptimalkan pembuatan drainase vertikal agar dapat menampung, menyimpan, menambah cadangan air tanah dan mengurangi limpasan air hujan ke saluran pembuangan dan badan air lainnya.
Baca juga: Polres Metro Bekasi Kota Lakukan Penyekatan di 9 Titik Cegah Aksi Reuni 212
Sehingga, mencegah timbulnya genangan dan banjir sekaligus bermanfaat pada musim kemarau. (m27)