Sebagian Besar Korban Kekerasan Seksual Tidak Berani Melapor, ini Alasannya
Psikolog Human Initiative Muhammad Hamdi mengatakan kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia seperti gunung es. Banyak korban tidak lapor
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: LilisSetyaningsih
WARTAKOTALIVE.COM, PENJARINGAN - Sebagian besar korban kekerasan seksual tidak berani melaporkan apa yang dialami.
Ada ketakutan dengan stigma dari masyarakat karena kecenderungan yang menyudutkan korban.
Psikolog Human Initiative Muhammad Hamdi mengatakan kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia seperti gunung es. Pasalnya banyak korban yang memilih tidak melaporkan.
“90 persen korban kekerasan seksual tidak lapor,” ucap Hamdi saat kampanye “It’s Okay” hasil dari kolaborasi Jiera dengan Human Initiative di The Meet Market, PIK Avenue Mall, Kamis (2/12/2021).
Baca juga: Cinta Laura Berharap Polisi Tak Ajukan Pertanyaan Absurd Lagi Kepada Korban Kekerasan Seksual
Baca juga: Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi, Menteri PPPA: Nyata, Tapi Kerap Tidak Tertangani
Menurut Hamdi, korban kekerasan seksual yang memilih tidak melapor dikarenakan ada stigma di kalangan masyarakat yang lebih fokus kepada korban ketimbang pelaku itu sendiri.
“Ada stigma sebagian orang karena ada fokus bukan ke pelaku tapi korban sehingga tersudut dan tambah parah,” ucap Hamdi.
Selain itu ada victim blaming atau menyalahkan korban membuatnya memilih untuk bungkam dan memendam pengalaman pahitnya itu sendirian dengan tidak melapor karena ada ketakutan.
Menyikapi itu Chief Product Officer Jiera Enggar mengatakan kampanye Its okay adalah bentuk untuk memberi wadah sharing seputar tindakan sexual harassment di Indonesia.
Baca juga: Ini yang Harus dilakukan Bila Terpaksa Berada di Kerumunan untuk Hindari Penularan Covid-19
Baca juga: 3 Pilihan Jenis Wewangian untuk Solusi Rumah Nyaman dan Bebas Stress Saat Work From Home
Kampanye ini bermula ketika influencer atau dari tim kami membuat sebuah video endorsement dimana video tersebut hanya ingin menjelaskan cara tutorial dan efek penggunaan produk Jiera.
“Pada kenyataannya, video itu malah mendapat komentar-komentar negatif berupa pelecehan seksual secara verbal terhadap fisik,” tuturnya.
Untuk merealisasikan kampanye It’s Okay, Jiera bersama Human Initiative mengeluarkan produk Limited Edition Jiera x Human Initiative.
Masyarakat diajak ikut serta dalam kampanye ini dengan membeli produk Limited Edition Jiera x Human Initiative yang dimana hasil penjualannya akan disalurkan melalui Human Initiative sebagai bentuk dukungan untuk para korban.
Baca juga: Tergeletak di Sebuah Teras Rumah, Bayi Usia 7 Hari dalam Keadaan Sehat, Warga Rebutan Jadi Pengasuh
“Jiera membuat kampanye ini untuk media edukasi dan sharing. jadi tujuan kampanye ini untuk sharing dan melangkah bersama untuk perubahan dari hal kecil,” ungkap Enggar.
Sementara CEO Jiera Yoga mengatakan dengan adanya kampanye ini pihaknya berharap semakin menyadari nilai diri kita sebagai manusia yang berharga dari apa yang orang-orang sepelekan.
“Kami juga berharap bisa merangkul orang-orang yang telah mengalami pelecehan seksual dengan menunjukkan bahwa mereka lebih dari apa yang mereka alami,” tutup Yoga. (jhs)