Lifestye

Ini yang Harus dilakukan Bila Terpaksa Berada di Kerumunan untuk Hindari Penularan Covid-19

Seiring kasus virus corona (Covid-19) di Tanah Air melandai, pemerintah melakukan sejumlah pelonggaran terhadap beragam aktivitas masyarakat.

Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: LilisSetyaningsih
istimewa
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI sekaligus Guru Besar FKUI, Prof. Tjandra Yoga Aditama 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Seiring kasus virus corona (Covid-19) di Tanah Air melandai, pemerintah melakukan sejumlah pelonggaran terhadap beragam aktivitas masyarakat.

Namun, mengingat masih dalam situasi pandemi, terlebih adanya varian baru Covid -19, Omicron yang sangat menular sudah terdeteksi di sejumlah negara.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI sekaligus Guru Besar FKUI, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menegaskan, jika ada kerumunan, maka risiko penularan Covid-19 juga semakin besar. 

"Yang jelas kalau ada kerumunan orang maka risiko penularan makin besar, jadi memang anjurannya adalah menghindari kerumunan," kata Prof Tjandra dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (2/12/2021).

Baca juga: Ini Jenis Perawatan Estetik Yang Banyak Dilakukan Kaum Hawa  Saat Pandemi Covid-19 

Baca juga: Kelurahan Kebon Kacang Gelar Vaksinasi Covid-19 Berkerjasama dengan RSUD Tanah Abang

Prof. Tjandra menambahkan, jika terpaksa harus ada dalam kerumunan, maka ada tiga hal yang baik dilakukan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Apa saja? 

Satu. kalau bisa kerumunannya di luar ruangan.

Dua, waktu dalam kerumunan harus sesingkat mungkin, dan tiga, kalau terpaksa kerumunan di dalam ruangan, maka jendela dan lain-lain, harus terbuka lebar untuk menjamin ventilasi udara.

Baca juga: 3 Pilihan Jenis Wewangian untuk Solusi Rumah Nyaman dan Bebas Stress Saat Work From Home

Terkait varian baru Covid-19, B.1.1.529 atau Omicron, Tjandra mengingatkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebutkan semua negara, termasuk Indonesia, perlu melakukan mitigasi berlapis. 

"Mereka menyebutnya sebagai “multi-layered risk mitigation approach”. Artinya tindakan pencegahan dan mitigasi memang harus dilakukan amat ketat dan berlapis-lapis," jelas Prof. Tjandra. (ign)

 

 
 

 
 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved