Varian Omicron

Pemerintah Afrika Selatan Kewalahan Hadapi Varian Omicron, dalam Sehari Kasus Melonjak 95,8 Persen

Waspada. Itu kata yang tepat untuk menggambarkan bahaya dari varian Omicron. Kita harus cegah agar tak seperti Afrika Selatan.

Editor: Valentino Verry
dailymail.co.uk
Bagaimana Varian Omicron memiliki resistensi terhadap vaksin. Varian Omicron kini telah masuk ke sejumlah negara, seperti Inggris, Afrika Selatan, Hong Kong, Israel dan Belgia. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Varian baru virus Covid-19 yang bernama Omicron sangat mengerikan.

Berdasarkan pemberitaan yang beredar, penyebaran varian Omicron lebih masif  ketimbang varian Delta.

Alhasil, pemerintah Afrika Selatan kewalahan menghadapi varian Omicron, dan negara di dunia pun berbenah untuk mengantisipasi.

Kasus Covid-19 di Afrika Selatan naik berlipat ganda dalam sehari sejak ditemukan varian Omicron.

Data dari National Institute for Communicable Diseases (NICD) menunjukkan 8.561 kasus baru Covid tercatat dalam 24 jam terakhir, melonjak 95,8 persen dalam satu hari dan 571,5 persen dalam sepekan.

Baca juga: Bangkitkan Ekonomi, Menparekraf Sandiaga Uno Bantu Mesin Produksi Souvenir di Wakatobi

Melansir Daily Mail, ilmuwan Afrika Selatan mengatakan varian Omicron dengan cepat menjadi dominan.

"Profil mutasi dan gambaran epidemiologis menunjukkan Omicron mampu lolos dari beberapa kekebalan kita," ungkap ilmuwan itu.

Sekitar 51.977 orang di negara itu melakukan tes Covid dan 16,5 persen di antaranya dinyatakan positif terkena virus.

Sebagai perbandingan, 10,2 persen tes yang dilakukan kemarin positif dan Rabu lalu angkanya hanya 3,6 persen.

Sementara itu, penerimaan dan kematian rumah sakit Covid meningkat sekitar seperempat dalam seminggu.

Tetapi terlepas dari kekhawatiran tentang Omicron, Afrika Selatan masih mencatat kasus Covid-19 secara keseluruhan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ukuran populasinya dibandingkan Inggris dan AS.

Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tidak ada bukti Omicron berdampak pada efektivitas vaksin terhadap penyakit serius, dan mereka yang terinfeksi melaporkan gejala ringan.

Baca juga: Fahri Azmi Dikenal Setelah Main Sinetron Ganteng Ganteng Serigala, Syuting Sambil Selesaikan Kuliah

Kepala kesehatan di Botswana mengungkapkan bahwa 16 dari 19 kasus yang dikonfirmasi tidak menunjukkan gejala dan gejala 'sangat, sangat ringan' di antara mereka yang memilikinya.

Sementara itu, pejabat Israel mengklaim bahwa dosis booster vaksin Pfizer memberikan perlindungan hingga 90 persen terhadap penyakit parah dari Omicron.

Tetapi para ahli memperingatkan akan membutuhkan setidaknya dua minggu sampai mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa dampak varian itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved