Penembakan di Bintaro
Polda Metro Jaya Dalami Motif Ipda OS yang Menembak Penguntit Temannya di Tol Bintaro
Jajaran Polda Metro Jaya terus mendalami motif Ipda OS yang menembak temannya di Tol Bintaro.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Polisi yang terlibat penembakan di Tol Bintaro, Jakarta Selatan Ipda OS memiliki hubungan pertemanan dengan O yang mengaku dibuntuti korban penembakan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan bahwa hubungan pertemanan itulah yang membuat O menghubungi Ipda OS saat situasi terdesak.
"Jadi ada hubungan pertemanan. Makanya dia menelepon (Ipda OS)," ujar Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (1/12/2021).
Baca juga: MK Putuskan UU Cipta Kerja Bertentangan dengan UUD 1945, Fadli Zon: UU Ini Harusnya Batal
Kata Zulpan, terkait kode etik penembakan itu pihak Bidang Propam Polda Metro Jaya bersama Divisi Humas Propam Mabes Polri masih mendalaminya.
Dari penyelidikan Propam ini akan diketahui apakah Ipda OS melanggar dalam melakukan pengamanan terhadap pelapor.
Polisi juga masih belum mengetahui motif dua korban inisial PP dan MA membuntuti pelapor O.
Sebab sampai saat ini korban luka MA masih jalani perawatan intensif di Rumah Sakit Kramat Jati.
Zulpan memastikan kasus ini akan ditangani seprofesional mungkin.
"Kami akan terapkan hukum adil bagi semua pihak. Artinya pihak korban dan pelaku kami akan terapkan hukum yang berlaku, jadi Polda Metro Jaya akan tindak kasus transparan tak ada yang ditutupi dan profesional," bebernya.
Baca juga: Ketua PPA 212 Slamet Maarif Nilai Tak Perlu Kantongi Izin dari Polisi untuk Gelar Aksi Super Damai
Sebelumnya, Polisi ungkap penembakan yang tewaskan seorang pria bernama Poltak Pasaribu di Pintu Tol Pondok Pinang, Bintaro, Jakarta Selatan.
Dalam peristiwa tersebut seorang anggota kepolisian inisial Ipda OS diduga terlibat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan bahwa pelaku penembakan merupakan dari Ditlantas Polda Metro Jaya Satuan Patroli Jalan Raya (PJR).
Kata Zulpan, penembakan dipicu dari adanya laporan masyarakat yang mengaku diikuti oleh sebuah mobil dari wilayah Depok, Jawa Barat.
Atas laporan tersebut, Ipda OS meminta saksi O menepikan kendaraan di depan Kantor PJR Jaya IV.
Saat mobil saksi dan mobil korban berhenti terjadilah perlawanan dari kedua korban hingga Ipda OS mengeluarkan tembakan.
Baca juga: Kombes E Zulpan Imbau Masyarakat tak Terhasut Ajakan Panitia Reuni 212 Aksi di Patung Kuda
Tembakan tersebut terkena dua korban yakni PP dan MA dimana salah satunya tewas yakni Poltak Pasaribu (PP).
"Akibat peristiwa tersebut terjadi penembakan dan akibatkan dua orang korban luka tembak pertama inisial PP kemudian kedua adalah MA," tuturnya di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021).
Kata Zulpan, saat ini Divisi Propam Mabes Polri dan Bidang Propam Polda Metro Jaya dilibatkan dalam penyelidikan kasus tersebut.
Hal itu untuk mencari tahu apakah tindakan yang dikeluarkan oleh Ipda OS sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) atau tidak.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bakal mengevaluasi seluruh anggotanya yang mendapat penggunaan senjata api.
Hal ini agar peristiwa penembakan kepada tiga orang pengendara mobil di pintu exit Tol Bintaro tidak terulang lagi.
Sebab, tersangka penembakan di sana merupakan anggota Polisi Ditlantas Polda Metro Jaya berinisial OS.
Baca juga: Guru Besar UGM: Sekarang Lewat Pernapasan, Bisa Saja Nanti Covid-19 Menular Lewat Tinja
Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan, evaluasi itu beruapa kelengkapan surat dan lainnya.
"Seorang petugas ketika dia memiliki senpi soal latihan menembak kemarin rutin anggota sudah latihan menembak secara rutin," kata dia, Rabu (1/12/2021).
Kemudian yang paling penting adalah pemeriksaan psikologi dan sebagainya karena peristiwa kemarin sebagai pembelajaran.
Namun, kata Sambodo, pihaknya sampai saat ini masij menunggu hasil penyelidikan untuk mengetahui apa penyebab penembakan.
"Sampai sekarang masih menunggu hasil apa dan bagaiamana terjadinya penembakan tersebut itu tanya ke penyidik," jelas dia.
Sambodo tidak mau berkomentar lebih jauh lagi mengenai Ipda OS yang merupakan mantan Ajudan Ketua Anggota DPRD RI.
Tapi polisi berpangkat melati tiga itu merasa prihatin dengan aksi penembakan yang terjadi di sana.
"Masih nunggu penyidikan soal kejadian tersebut," ucapnya.
Untuk diketahui, penyebab penembakan dua pria di pintu Exit Tol Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan diduga karena menguntit salah satu staf khusus DPRD DKI Jakarta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua korban inisial PP dan MA membuntuti staf khusus inisial O dari Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat masih enggan mengungkap hal tersebut.
Tubagus hanya menyebut, saksi O berprofesi sebagai karyawan swasta dan O masih membuat laporan kepolisian atas penguntitan yang dilakukan dua korban.
"Atas kejadian tersebut baru buat laporan tertulis yang saat ini ditangani Krimum. Siapa orang itu O pekerjaan swasta," jelas Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021).(des/m26)