Pembunuhan Mutilasi

Isak Tangis Iringi Pemakanan Jenazah Korban Mutilasi, Ratusan Driver Ojol Ikut Konvoi ke Kuburan

Pihak keluarga akan terus mengikuti perkembangan kasus hukumnya hingga penetapan putusan oleh pengadilan negeri.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Rangga Baskoro
Prosesi pemakaman korban mutilasi Ridho Suhendra di TPU Sumberjaya, Selasa (30/11/2021) 

WARTAKOTALIVE.COM, TAMBUN -- Isak tangis mengiri proses pemakaman korban mutilasi, Ridho Suhendra (28) yang tiba di rumah duka pada Selasa (30/11/2021) malam.

Setelah selesai disalatkan oleh pihak keluarga, jenazah Ridho langsung diantarkan ke tempat peristirahatannya yang terakhir di TPU Sumberjaya yang letaknya hanya berjarak 1 kilometer dari rumah duka.

Ratusan rekan seprofesi yakni kurir ojek online (ojol) juga turut berpartisipasi mengantarkan jenazah Ridho.

Baca juga: Sopir Mercy Lawan Arah di Tol JORR Diperiksa Ahli Kejiwaan, Bila Terbukti Pikun Bisa Dibebaskan?

Keluarga tak kuasa menahan tangis ketika peti jenazah mulai diturunkan ke lubang kubur pada pukul 19.30 WIB.

Proses pemakaman berlangsung selama kurang lebih 30 menit dan dikahiri dengan tabur bunga oleh pihak keluarga.

Eka Saputra selaku sepupu Ridho menjelaskan keluarga sangat berduka kehilangan sosok orang yang dikenalnya sangat pekerja keras.

Apalagi, korban meninggal dengan cara yang dinilainya sangat kejam.

Baca juga: Babak Baru Kasus Terorisme Munarwan, Humas PN Jaktim Jelaskan Alasan Nama Hakim Dirahasiakan

"Kami sangat terpukul dan kehilangan, kalau bisa semua pelakunya diganjar hukuman yang setimpal," ungkap Eka di lokasi.

Ia menambahkan pihak keluarga akan terus mengikuti perkembangan kasus hukumnya hingga penetapan putusan oleh pengadilan negeri.

Sebelumnya, seorang kurir ojol, Ridho Suhendra (28) tewas mengenaskan dengan cara dimutilasi oleh dua orang pelaku berinisial MAP dan FM yang tak lain merupakan temannya sendiri.

Baca juga: Nasib Pilu Istri Polisi di Tangerang, Diusir dari Rumah Mewahnya gegara Tak Mampu Nyicil Utang

Para pelaku yang kesehariannya bekerja di tempat penitipan motor mengaku sakit hati karena Ridho disebut sering menghina dan mencabuli almarhum istri pelaku MAP.

Polisi telah menangkap tersangka terakhir berinisial ER yang ditengarai membantu MAP dan FM saat membuang potongan tubuh korban yang telah dimutilasi di sepanjang Jalan Raya Pantura. 

Pelaku sahabat korban

Diberitakan sebelumnya, Ridho Suhendra (28), ojol makanan, korban pembunuhan disertai mutilasi di Bekasi, ternyata bersahabat erat dengan dua dari tiga pelaku.

Hal itu dikatakan penjaga warung kopi yang berjualan di sebelah tempat Penitipan Motor Mitra, di dekat Gedung Juang, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kepada Wartakotalive.com, Senin (29/11/2021).

Seperti diketahui dua dari tiga pelaku yakni MAP dan FM bekerja di tempat penitipan motor itu. Di situ pulalah, Ridho dihabisi dan dimutilasi oleh keduanya. Leher Ridho digorok sebelum tubuhnya dimutilasi 10 bagian.

Penjaga warung yang enggan disebutkan namanya itu menceritakan bahwa Ridho Suhendra, sangat dekat dengan kedua pelaku, yakni MAP dan FM.

Hampir setiap harinya sejak sekitar setahun ini, korban selalu mangkal menunggu orderan makanan di tempat penitipan motor itu.

"Hampir tiap hari memang nongkrongnya di penitipan motor. Mungkin karena di sini dekat stasiun juga, jadi Ridho nongkrong, sekalian nunggu orderan. Ya Ridho nunggunya di penitipan motor itu," katanya saat ditemui Wartakotalive.com, di lokasi, Senin (29/11/2021).

Keseharian Ridho yang sering mangkal di lokasi tersebut, katanya, membuat Ridho cukup dikenal oleh warga sekitar. Sebab katanya Ridho adalah sosok yang supel dan pintar bergaul.

Baca juga: Keluarga Ingin Segera Memakamkan Ridho Suhendra Driver Ojol yang Tewas Dimutilasi

"Satu gang ini kenal Ridho semua. Karena orangnya baik ya dan supel," tuturnya.

Di tempat penitipan motor itu, katanya sesekali Ridho membantu MAP dan FM untuk menjaga tempat penitipan motor, jika keduanya hendak keluar sebentar, seperti ingin mandi atau keperluan lainnya.

"Dua pelaku itu, orang sini mah manggilnya yang satu 'bang Jangkung' yang satu lagi 'si kiting'. Dua-duanya kalau mau mandi, mau keluar sebentar, ya yang jagain si Ridho," ujarnya.

Terkadang Ridho disebutnya juga menginap di lokasi penitipan motor yang buka selama 1x24 jam.

Bahkan katanya jika Ridho satang, ia selalu membeli dua buah kopi di warungnya dan ngopi di tempat penitipan motor itu.

Ridho Suhendra (28), korban mutilasi nwarga tambun selatan
Ridho Suhendra (28), korban mutilasi nwarga tambun selatan (Warta Kota/ Rangga Baskoro)

Baca juga: VIDEO : Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Surati Kemenaker Soal UMP 2022 DKI Jakarta

Baca juga: Mengupayakan Nasib Kaum Buruh, Gubernur DKI Jakarta Anies Surati Kemenaker Soal UMP 2022 DKI Jakarta

Baca juga: Mohamad Parpanca: Voetballbond Indonesia Jacatra Hingga Solidaritas Warga Jakarta Lawan Penjajah

"Beli kopinya selalu dua, satu buat dia, satunya ya buat Bang Jangkung, jadi emang korban dekat banget sama tersangka, sering nginep juga korban di situ," katanya.

Karenanya Ia pun tak menyangka bahwa MAP dan FM yang tega membunuh serta memutilasi Ridho.

Meski ia hanya mengetahui motifnya melalui pemberitaan di media massa, namun sehari-hari ia tak melihat adanya percekcokan di antara ketiganya.

Namun katanya, satu-satunya perselisihan yang diketahuinya yakni pada Jumat (26/11/2021) malam, beberapa jam sebelum Ridho dihabisi dan dimutilasi pada Sabtu (27/11/20210 dini harinya.

Pada Jumat malam itu katanya, Ridho dan FM berkelahi di depan Gedung Juang. "Berantem itu ya cuma pas di depan Gedung Juang itu saja. Lainnya enggak pernah saya liat mereka berantem," tuturnya.

Dihina dan Istri Ditiduri

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan tiga pelaku pembunuhan disertai mutilasi kepada Ridho adalah FM (20), MAP (29), dan RN (DPO).

Motif pelaku kata Zulpan, berdasar pengakuan karena dendam dan sakit hati.

Dimana Ridho dituding kerap menghina FM dan MAP serta istri mereka.

Bahkan Ridho juga dituding pernah mencabuli istri MAP (29).

Hal inilah yang melatar belakangi tiga pelaku nekat memutilasi korban.

Sebenarnya kata Zulpan korban merupakan teman baik dari tiga pelaku.

Namun belakangan para pelaku mengaku tak suka dengan peringai RS yang tak baik.

Kepada polisi kata Zulan, tersangka MAP mengaku istrinya pernah dicabuli oleh korban. Sementara FM mengaku dirinya dan istrinya sering dihina korban.

"MAP sakit hati karena istrinya pernah dicabuli korban," ujar Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (28/11/2021).

Sementara FM dalam keterangannya kepada polisi mengaku sakit hati karena pernah dihina dan dicemooh oleh korban.

Karena itulah para pelaku pun akhirnya merencanakan membunuh korban.

Baca juga: Ini Alasan Anies Tunjuk Crazy Rich Tanjung Priok Jadi Ketua Pelaksana Formula E

Baca juga: Seksi dan Elegan, Anggun C Sasmi Pamer Kenakan Swimsuit Bikini dan Pemotretan di Negara Afrika

Para pelaku membunuh korban saat korban tengah tertidur di penitipan motor. 

Dimana sebelumnya korban diajak menggunakan narkoba bersama-sama. Sehingga korba  tak sadarkan diri atau tertidur.

Saat itulah pembunuhan dilakukan dengan cara menggorok leher korban dengan golok.

Setelah korban tak bernyawa, ketiganya memutilasi tubuh korban dan membuangnya di 3 lokasi terpisah.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan proses pembunuhan terjadi di Penitipan Motor Mitra samping Gedung Juang, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (27/11/2021) dini hari.

Kemudian pada pukul 05.40 WIB jasad korban dibuang di pinggiran Jalan Pantura Raya, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved