Berita Nasional

Bantah PT Angkasa Pura II Soal Bandara Kualanamu, Said Didu: Saham Dilepas Berarti Aset Dijual

Bantah Pernyataan PT Angkasa Pura II, Said Didu: jika sudah menyangkut pelepasan saham itu berarti sudah penjualan aset

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
TRI BUN MEDAN/Indra Gunawan
Calon penumpang ketika melakukan check-in di counter Garuda Indonesia, Bandara Kualanamu pada Minggu (10/5/2020) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kerjasama yang terjalin antara PT Angkasa Pura II dengan GMR Airports Consortium dalam pengelolaan  Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang, Sumatera Utara disoroti banyak pihak.

Pihak PT Angkasa Pura II pun menyebutkan kerjasama tersebut berbentuk Joint Venture Company (JVCo).

Sehingga anggarapan pemerintah menjual aset Bandara Kualanamu adalah salah.

Menjawab hal tersebut, Muhammad Said Didu angkat bicara.

Lewat status twitternya, @msaid_didu; pada Jumat (26/11/2021), Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menegaskan pernyataan PT Angkasa Pura II tidak benar.

Baca juga: Dibanggakan Jokowi, Bandara Kualanamu Bakal Dikelola India, Roy Suryo Nyinyir: Meroket Hutangnya

Menurutnya, apabila menyangkut pelepasan saham, kerjasama yang terjalin antara PT Angkasa Pura II dengan perusahaan asal India itu tidak lagi berbentuk  Joint Operation.

Alasannya terjadi perpindahan saham.

Diketahui PT Angkasa Pura II memiliki saham mayoritas sebesar 51 persen, sedangkan GMR Airports Consortium memiliki 49 persen saham.

"Bagi yg paham korporasi, jika sudah menyangkut pelepasan saham itu berarti sudah penjualan asset - bukan lagi Joint Operation," jelas Said Didu.

"Joint Operation adalah para pihak memasukkan modal utk mengelola fasilitas dan berbagi laba sesuai kesepakatan - tdk ada perpindahan saham. Jelas?," tegasnya.

 

Roy Suryo Nyinyir: Merokte Hutangnya

Hadirnya perusahaan asal India, GMR Airports Consortium dalam pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang, Sumatera Utara disoroti Roy Suryo.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pun nyinyir.

Bukan tanpa sebab, bandara modern yang sebelumnya dibanggakan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo itu justru akan dikelola pihak asing hingga 25 tahun mendatang.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved