Berita Jakarta

Bamsoet dan Sahroni Jadi Panitia Formula E, Begini Respons Partai Pendukung Interpelasi

Menurut Gembong, pihaknya tidak menghalang-halangi penyelenggaraan Formula E pada 4 Juni 2022 mendatang.

Warta Kota
Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono. 

WARTAKOTALIVE.COM GAMBIR -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menunjuk Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI), Ahmad Sahroni sebagai Ketua Pelaksana event balap mobil listrik internasional Formula E atau Jakarta E-Prix.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan penunjukan tersebut karena merupakan kewenangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

"Teknis pelaksanaan urusan eksekutiflah dan eksekutif kan sudah mendelegasikan kepada Jakpro, itu urusan Jakpro, kita tidak ikut campur urusan itu. Urusan Jakpro sama eksekutif, silakan mau mengajak siapa, itu haknya eksekutif dan penyelenggara," ucap Gembong kepada wartawan, Jumat (26/11/2021).

Baca juga: Formula E Bikin Jakarta Setara New York, Sahroni Minta Buang Prasangka Buruk dan Kepentingan Politik

Menurut Gembong, pihaknya tidak menghalang-halangi penyelenggaraan Formula E pada 4 Juni 2022 mendatang.

Ia mengatakan Fraksi PDIP, hanya minta penjelasan Pemprov DKI soal anggaran commitment fee Rp 560 miliar untuk Formula E karena anggaran tersebut diambil dari APBD DKI Jakarta 2019 dan 2020.

"Silakan saja, Fraksi PDIP bukan mau otak atik (Formula E)," jelas Gembong.

Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menunjuk Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI), Ahmad Sahroni sebagai Ketua Pelaksana event balap mobil listrik internasional Formula E atau Jakarta E-Prix.

Baca juga: Nilai Hibah untuk Bamus Betawi yang Diketuai Haji Lulung Batal Dipotong, Tetap Rp3 Miliar

Dalam pelaksanaannya, Sahroni akan dibantu oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo alias Bamsoet, yang menjadi Ketua Panitia Pengarah Jakarta E-Prix.

Keputusan tersebut diungkapkan Gubernur Anies setelah pertemuan antara Co-founder Formula E, Alberto Longo; Direktur Utama PT Jakpro, Widi Amanasto; Ketua Umum IMI, Bambang Soesatyo; dan Sekjen IMI, Ahmad Sahroni di sebuah rumah makan di daerah Menteng, Rabu (24/11/2021 malam.

Keputusan tersebut diungkapkan Gubernur Anies setelah pertemuan antara Co-founder Formula E, Alberto Longo; Direktur Utama PT Jakpro, Widi Amanasto; Ketua Umum IMI, Bambang Soesatyo; dan Sekjen IMI, Ahmad Sahroni di sebuah rumah makan di daerah Menteng, Rabu (24/11/2021 malam, atau sebelum IMI, PT Jakpro, dan Formula E Operations (FEO) menyelenggarakan konferensi pers.

Dalam pertemuan tersebut mereka membahas perkembangan event yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Jakpro ini.

Baca juga: Bambang Soesatyo Ketum IMI Sebut Penentuan Sirkuit Formula E Ada di IMI, Jakpro dan Alberto Longo

Anies menyampaikan bahwa persiapan untuk event internasional yang akan digelar 4 Juni 2022 tersebut berjalan dengan baik.

“Kami ingin menyampaikan bahwa Alhamdulillah persiapan pelaksanaan Formula E pada tgl 4 Juni 2022 Insya Allah berjalan dengan baik, Barusan bersama kita di sini Alberto Longo pimpinan Formula E, Pak Bambang Soesatyo ketua IMI, Bapak Sahroni Sekjen IMI, dan Pak Widi Dirut Jakpro,” kata Anies berdasarkan keterangannya dari PPID DKI Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Anies mengungkapkan, bahwa kegiatan Formula E pada tahun depan mengadopsi skema kolaborasi. Karena itu Jakpro akan berkolaborasi dengan IMI dalam mengorganisir event tersebut.

“Jadi Kegiatan Formula E nanti akan diselenggarakan sebagai sebuah kolaborasi. Akan ada Steering Committee yang dipimpin langsung Pak Bambang Soesatyo Ketua IMI, lalu Organizing Committee yang dipimpin Pak Sahroni, dan Operasional Pelaksanaan akan dikerjakan Jakpro,” papar Anies.

Dengan skema kolaborasi tersebut, Gubernur Anies berharap bahwa event Formula E akan berjalan sukses dan lancar.

Baca juga: Hak Kelola Bandara Kualanamu Berpindah ke Asing, Roy Suryo Miris: Ambyar, Anak Cucu Kita Dapat Apa?

Terlebih IMI telah berpengalaman dalam menyelenggarakan event balapan, baik itu roda dua, roda empat, maupun yang lainnya.

“Jadi ini adalah sebuah kegiatan kita bersama-sama melakukan kolaborasi dan di bawah arahan yang disiapkan Pak Bambang dan seluruh jajaran IMI, lalu kerja sama dengan Formula E Operation (FEO), Kami percaya dengan penyelenggaraan sebagai sebuah kolaborasi insya Allah berjalan dengan baik,” terang Anies

“Kita berharap ini akan jadi event yang kita bisa kirimkan pesan kepada dunia bahwa Indonesia bangkit dan siap menjadi bagian dari dunia global dan kita setara dengan negara lainnya,” lanjutnya

Baca juga: Ormas Pemuda Pancasila Rusuh saat Demo, Ariza Ingatkan Ormas di Jakarta Jangan Suka Berkonflik

Optimisme Anies juga disambut baik Co-founder Formula E, Alberto Longo. Bahkan Alberto berkeinginan menjadikan event Formula E di Jakarta sebagai event balap mobil listrik paling sukses dalam sejarah.

“Saya sangat senang dengan pengumuman yang dibuat oleh Pak Gubernur, serta adanya pembentukan komite dan juga Jakpro. Saya akan memastikan bahwa acara Formula E akan menjadi salah satu acara paling sukses dalam sejarah,” kata Alberto.

Sahroni minta jangan berprasangka buruk

Sementara itu, terkait penunjukkan ini, Ahmad Sahroni yang juga seorang legislator asal Tanjung Priok, Jakarta Utara menyatakan bahwa dirinya merasa sangat terhormat. 

Dia juga berharap agar gelaran Formula E ini bisa membantu mengangkat nama Indonesia di kancah otomotif internasional.

“Saya merasa terhormat. Semoga passion dan pengalaman saya di dunia otomotif selama ini bisa membantu mengangkat nama Indonesia melalui event penting ini. Karena ini semua demi kebanggaan dan masa depan Indonesia. Ajang balap Formula E bukan hanya sebagai tontonan layaknya Formula 1 atau Superbike,” kata Sahroni, kepada wartawan, Jumat (26/11/2021). 

Sahroni menjelaskan, bahwa ajang Formula E adalah kampanye yang digelar untuk untuk menunjukkan pada dunia internasional bahwa Indonesia dengan ibukotanya DKI Jakarta telah siap sejajar dengan kota-kota besar di negara lain. 

Baca juga: Reuni 212 dengan Agenda Bebaskan HRS Terancam Batal, Polisi Minta Calon Peserta Hargai Tenaga Medis

“Formula E adalah sebuah kampanye. Bukan kampanye politik orang atau partai tertentu. Tapi kampanye Indonesia di mata dunia, bahwa DKI Jakarta telah siap menyambut era modern yang ramah lingkungan, dan setara dengan kota-kota besar di negara maju lainnya seperti New York, London, Berlin, dan lain-lain,” ucapnya. 

Sahroni juga menyebut bahwa event formula E ini bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia dari berbagai skala, baik mikro dan makro.

Selain itu, penggunaan mobil listrik seluruhnya di Formula E juga bisa menjadi ajang untuk memsosialisasikan tentang industri baterai dalam negeri yang dicita-citakan Presiden Jokowi. 

“Ini adalah momentum untuk kebangkitan politik, sekaligus makin memperkenalkan mobil listrik dan industri baterai dalam negeri kepada masyarakat. Sehingga saya mohon, mari kita kesampingkan prasangka dan kepentingan politik, kita kerja bersama demi suksesnya event ini,” ujarnya. 

Lebih lanjut, mengenai berbagai isu dugaan korupsi seputar event ini, Sahroni menegaskan bahwa dirinya akan melibatkan KPK untuk turut mengawasi jalannya kegiatan dari awal sampai akhir. 

Baca juga: KRONOLOGI Demo Ricuh Ormas PP di Gedung DPR, Massa Mengamuk saat Dicegah Masuk Pagar

“Saya akan bawa event ini se-transparan mungkin. Saya juga akan meminta KPK untuk ikut serta untuk mengawasi dari awal sampai akhir. Masyarakat juga silakan awasi dan bantu support dengan kritik membangun. Insyaallah semua lancar. Sekali lagi, ini bukan hanya proyak pemprov DKI, pemerintah pusat, IMI, atau siapapun. Ini proyek kita bersama,” pungkas Sahroni. 

Sebagai informasi, Sahroni memang penggiat mobil listrik di Indonesia.

Saat ini dirinya menjabat sebagai Presiden Mobil Listrik Indonesia dan Tesla Indonesia.

Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir juga aktif mengkampanyekan mobil listrik di tanah air.

Venue belum ditentukan

Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum menemukan lokasi untuk penyelenggaraan balapan Formula E yang akan digelar tahun depan.

Terkait hal itu, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo alias Bamsoet menilai bahwa kawasan Ancol, Jakarta Utara, cocok dijadikan sirkuit Formula E pada Juni 2022.

Dengan dmeikain, empat lokasi lainnya, yakni Jalan Jenderal Sudirman, kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), JIEXPO Kemayoran dan kawasan Jakarta International Stadium (JIS) berpotensi batal digunakan.

"Tetapi, IMI, Alberto Longo (Co Founder Formula E), dan Jakpro yang nantinya akan bertanggungjawab mengambil keputusan dalam menentukan lokasi sirkuit Jakarta E-Prix 2022,” kata Bamsoet berdasarkan keterangannya pada Jumat (26/11/2021).

Baca juga: Bamsoet Menilai Penunjukkan Venue Formula E adalah Bentuk Penghormatan kepada Presiden Joko Widodo

Baca juga: VIDEO : Anies Tunjuk Crazy Rich Tanjung Priok Sebagai Ketua Pelaksana Formula E

Baca juga: Crazy Rich Tanjung Priok Ditunjuk Gubernur Anies jadi Ketua Pelaksana Formula E

Menurut Bamsoet, tidak sembarang lokasi bisa dijadikan sirkuit Formula E, karena memiliki keunikan tersendiri dibanding balapan lainnya. Sebab Formula E menggunakan jalan raya di tengah kota.

Selain itu, pembangunannya juga tidak boleh mengganggu struktur yang sudah ada.

Misalnya, mengubah atau memindahkan bangunan yang sudah ada, apalagi sampai memotong pepohonan dan merusak lingkungan.

"Karenanya membutuhkan keahlian khusus yang kompleks. IMI sangat berperan di sana, memastikan lokasi sirkuit yang dipilih akan dikembangkan lebih lanjut agar sesuai dengan standar FEO dan juga standar Fédération Internationale de l'Automobile/FIA,” jelas Bamsoet.

BERITA VIDEO: Ditanya Wartawan Soal Formula E, Anies Beri Bahasa Isyarat Ancungkan Jempol

Bamsoet menerangkan bahwa sesuai regulasi FIA, lebar trek Formula E maksimal 12 meter.

Namun ada juga beberapa trek yang memiliki lebar lintasan hanya delapan meter atau kurang.

Panjang lintasan sirkuit minimal 2-3 kilometer, mengingat Formula E biasanya menempuh jarak 80 sampai 90 kilometer.

“Panjang pit lane minimal 200 meter untuk minimal 15 paddock dengan lebar satu paddock sekitar 15 meter. Selain itu, lokasi area untuk pengisian baterai kendaraan, hospitality, pusat medis (medical centre), dan lain-lainnya juga harus dibuat sesuai standar FIA,” terang Bamsoet.

“Setelah IMI menentukan lokasi terbaik untuk sirkuit, IMI juga akan mengirimkan sumber daya manusianya untuk membantu JakPro menyiapkan pembangunan sirkuit dan sarana pendukungnya sesuai dengan standar FIA,” tutur Bamsoet.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved