Vaksinasi Covid19

Bukan karena Faktor Ideologis, Persoalan Teknis Jadi Sebab Warga Kota Besar Enggan Divaksin Covid-19

Menurut Devie, berdasarkan pengamatan yang dilakukan pihaknya, masyarakat di kota besar enggan pergi ke sentra vaksinasi karena persoalan teknis.

Istimewa
Ketua Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka Devie Rahmawati mengungkapkan, beredarnya hoaks tak melulu jadi hambatan masyarakat di kota besar enggan divaksin Covid-19. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka Devie Rahmawati mengungkapkan, beredarnya hoaks tak melulu jadi hambatan masyarakat di kota besar enggan divaksin Covid-19.

"Isu bahwa masyarakat enggan vaksin karena misalnya urusan ideologis, itu padahal tidak sama sekali."

"Keengganan masyarakat di Jakarta dan daerah penyangga untuk vaksinasi Covid-19, terkait persoalan teknis," ujarnya dalam kegiatan virtual dialoag KCPEN, Rabu (24/11/2021).

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 24 November 2021: 377 Sembuh, 451 Orang Positif, 13 Meninggal

Menurut Devie, berdasarkan pengamatan yang dilakukan pihaknya, masyarakat di kota besar enggan pergi ke sentra vaksinasi karena persoalan teknis.

Seperti, tidak memiliki kendaraan untuk mengakses sentra vaksinasi, serta keseharian masyarakat adalah pekerja harian.

"Ketika sebuah lokasi vaksinasi itu terpusat, maka yang terjadi adalah semua orang menuju di sana."

Baca juga: Arteria Dahlan Siap Berdamai Asal Wanita yang Memakinya Cabut Laporan dan Minta Maaf di Depan Publik

"Lalu muncul antrean, ketika antre berarti kan butuh waktu lebih lama untuk bisa mendapatkan kesempatan divaksin."

"Bagi saudara-saudara kita yang memiliki pendapatan harian, ini tentu saja menyulitkan," ulas Devie.

Untuk itulah, diperlukan strategi yang dapat memudahkan masyarakat menerima vaksinasi Covid-19.

Baca juga: MAKI Berharap KPK Kabulkan Permohonan Justice Collaborator AKP Stepanus Robin Pattuju

Bekerja sama dengan Polri, stakeholder, dan sektor swasta lain, Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka membuat sentra vaksinasi yang dekat dengan masyarakat.

Seperti, di lokasi poskamling maupun rumah tokoh masyarakat.

"Sehingga hambatan ongkos untuk ke tempat vaksinasi, lalu belum lagi kena antrean lama, harus beli makanan, lalu kemudian yang ketiga harus kehilangan waktu untuk memperoleh pendapatan, itu semua bisa diatasi," tuturnya.

Baca juga: Tolak Penetapan Upah Minimum 2022, Buruh KSPSI Besok Gelar Unjuk Rasa di Patung Kuda

Melalui strategi ini juga diharapkan dapat mengindentifikasi setiap wilayah, siapa saja warga yang tidak mau divaksinasi.

"Kalau sudah tahu ada yang tidak mau, pasien kami lebih mudah melakukan komunikasi sosial untuk mengatasinya," ucap Devie.

Update Vaksinasi

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved