Pilpres 2024
Waketum PKB: Ganjar Pranowo Diframing Seakan-akan Elektabilitasnya Paling Tinggi
Meskipun tinggi, sampai hari ini tak ada satu pun tokoh nasional yang elektabilitasnya di angka 30 persen, termasuk Ganjar.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kerap meraih elektabilitas tinggi dalam berbagai survei.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, meskipun tinggi, sampai hari ini tak ada satu pun tokoh nasional yang elektabilitasnya di angka 30 persen, termasuk Ganjar.
"Itu artinya belum ada yang dominan termasuk Pak Ganjar."
Baca juga: Lebih Pilih Membina, Polisi Bebaskan Penyebar Seruan Jihad Lawan Densus 88
"Jadi biasalah, Pak Ganjar diframing seakan-akan memang beliau yang paling ini, tapi kan partainya belum ada sampai saat ini," kata Jazilul kepada wartawan, Selasa (23/11/2021)..
Maka itulah, Wakil Ketua MPR itu menilai tak mungkin PKB yang datang ke Ganjar untuk menawarkan kendaraan politik.
"Dia yang ngelamar ke kita. Begitu caranya. Umba-umbunya kan begitu," ucapnya.
Baca juga: Buntut Cekcok di Bandara, Arteria Dahlan Minta Andika Perkasa Evaluasi Protokoler Anggota TNI
Dalam sebuah simulasi pasangan capres-cawapres di Lembaga Y-Publica, pasangan Prabowo-Puan paling diunggulkan oleh publik, bersaing ketat dengan pasangan Ganjar-Airlangga.
“Dalam simulasi terhadap pasangan capres-cawapres, Prabowo-Puan unggul tipis terhadap Ganjar-Airlangga,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono, dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/11/2021).
Prabowo-Puan didukung oleh 85,6 persen, sedangkan yang tidak mendukung 12,1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 2,3 persen.
Baca juga: Arteria Dahlan Cekcok dengan Wanita di Bandara, Bambang Pacul: Cuma Soal Style, Dialogkan Saja
Pasangan Ganjar-Airlangga didukung oleh 84,1 persen, tidak mendukung 11,2 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 4,7 persen.
Menurut Rudi, dukungan kuat terhadap Prabowo-Puan tidak mengejutkan, mengingat sudah cukup lama digaungkan oleh berbagai pihak.
Prabowo-Puan merepresentasikan dua kekuatan partai politik terbesar di pemerintahan, yaitu PDIP dan Gerindra.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet, Waketum PKB: Presiden Masih Cari Momen yang Pas
Yang mengejutkan, kata dia, adalah pasangan Ganjar-Airlangga yang bisa mengimbangi Prabowo-Puan.
Ganjar yang merupakan kader PDIP selama ini mengantongi elektabilitas terkuat sebagai capres, tetapi PDIP lebih menjagokan Puan.
“Meskipun tanpa dukungan PDIP, Ganjar tetap paling unggul, lebih-lebih jika dipasangkan dengan Airlangga,” beber Rudi.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 23 November 2021: Suntikan Pertama 135.417.063, Dosis Kedua 90.227.782
Meskipun elektabilitas Airlangga juga rendah, tetapi seperti halnya Puan yang mewakili trah Soekarno di PDIP, Airlangga merupakan ketua umum Golkar.
Pasangan capres-cawapres lainnya yang paling mendapat dukungan publik adalah Prabowo-Airlangga (68,3 persen), Ganjar-AHY (58,3 persen), Anies-AHY (53,8 persen), dan Anies-Gatot (51,8 persen).
Sedangkan pasangan sisanya mendapat dukungan kurang dari 50 persen.
Baca juga: Dua Terdakwa Kasus Unlawful Killing Ternyata Saudara Sepupu, Sidang Ditunda karena Orang Tua Wafat
Elektabilitas Ganjar naik tipis dari survei sebelumnya pada Mei 2021 sebesar 20,2 persen, menjadi 21,1 persen.
Prabowo membayangi dengan elektabilitas 17,0 persen, disusul oleh RK (12,5 persen), Anies (8,0 persen), dan Sandi (7,5 persen).
Berikutnya AHY (4,5 persen), Tri Rismaharini (4,3 persen), dan Erick (4,0 persen).
Baca juga: Jokowi Minta Penerapan PPKM Level 3 Saat Libur Nataru Dikomunikasikan dengan Baik kepada Masyarakat
Lalu Giring Ganesha (2,2 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,0 persen), Puan (1,5 persen), dan Airlangga (1,3 persen).
Ada pula Mahfud MD (1,2 persen), Gatot (1,1 persen), dan Andika Perkasa (1,0 persen).
“Menguatnya nama Andika berbarengan dengan terpilihnya sebagai Panglima TNI,” jelas Rudi.
Baca juga: Farid Ahmad Okbah Pernah Bertemu Jokowi di Istana, BIN: Sebelum Ditangkap Masih Jadi Orang Bebas
Nama lain masih berada di bawah 1 persen, sedangkan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 10,0 persen.
Survei Y-Publica dilakukan pada 1-7 November 2021 terhadap 1.200 orang, mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling.
Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.
Tidak Mau Berkoalisi dengan yang Kalah
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengungkapkan, mayoritas kadernya menginginkan Abdul Muhaimin Iskandar menjadi calon presiden (capres) 2024.
Namun, Jazilul menegaskan, PKB tak akan bekerja sama dengan pihak yang kalah.
"Harus memasangkan calonnya siapa, agendanya apa, kemungkinan menangnya seperti apa."
Baca juga: PPKM Level 3 Saat Nataru, Mardani Ali Sera: Jangan Gunakan Pendekatan Hukum Kriminal untuk Pelanggar
"Yang jelas PKB tidak mau berkoalisi dengan yang kalah," kata Jazilul kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).
Jazilul mengatakan, PKB solid menyambut pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Demikian juga para kader mendorong tingkat keterkenalan dan popularitas publik terhadap Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Bantah Umumkan Kasus Saat Masih Tahap Penyelidikan, KPK: Sering Kali Berasal dari Pihak Terkait
"Hari ini PKB solid, semua jajaran berjuang untuk menaikkan kursi legislatif, dan juga menang di pilpres."
"Karena apa? Karena ada coattail effect. Jadi PKB juga tidak mau ketinggalan," ucapnya. (Reza Deni)