Berita Nasional

Ustaz Ahmad Zain An-Najah Ditangkap Densus 88, MUI Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi

Pascapenangkapan itu, Ahmad Zain An-Najah dari kepengurusan, setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus terorisme.

Editor: Feryanto Hadi
YouTube/Rohis Al-Mahkamah
Ahmad Zain An-Najah 

"Dan dipenuhi hak-hak yang bersangkutan untuk mendapatkan perlakuan hukum yang baik dan adil," tutur Miftachul.

Miftachul mengatakan MUI selama ini berkomitmen dalam penindakan kasus terorisme.

"MUI berkomitmen dalam mendukung penegakan hukum terhadap ancaman tindak kekerasan terorisme, sesuai dengan fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2004 tentang Terorisme," papar Miftachul.

Murid Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar

Ahmad Zain An-Najah, anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri, merupakan murid Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Ahmad Nurwahid mengatakan, Zain An-Najah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Al Mu'min di Ngruki, Jawa Tengah.

Pesantren ini diduga didirikan oleh Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar.

"Artinya dia terkait juga dengan jaringan teror Jamaah Islamiyah (JI)."

"Zain An-Najah itu memang dia terkait dengan, sebagai alumni Pesantren Al-Mu'min Ngruki, yang didirikan oleh Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar," kata Ahmad saat dikonfirmasi, Rabu (17/11/2021).

Ahmad menjelaskan, Zain juga diduga anggota dewan syariah Lembaga Amil Zakat BM Abdurrohman Bin Auf (LAZ-ABA), yang terafiliasi JI. Yayasan ini bertugas untuk menghimpun dana dari masyarakat.

Selain itu, Zain tergabung dalam Dewan Syariah Nasional MUI periode 2021-2025.

"Dia juga Dewan Syariah BM ABA yang kemarin ditangkap densus di Lampung itu."

Baca juga: Fadli Zon Diduga Ngambek Kritiknya Disoal, Habiburokhman Tegaskan Prabowo Tak Marah, Cuma Menegur

"Dia juga merupakan Dewan Syariah Nasional MUI periode 2021-2025," ungkap Ahmad.

Ahmad menerangkan, Zain memang dikenal sebagai petinggi JI bersama dua rekannya, Abdurahman Ayub dan Abdul Hakim. Kedua rekannya ditangkap karena menjadi anggota ISIS.

"Dulu juga jejak digitalnya jelas, mereka rajin ceramah terkait dengan propaganda non muslim itu teroris."

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved