Berita Nasional

Polemik Jabatan Wakil Panglima TNI, Pengamat Ingatkan Jokowi Adanya Potensi 'Matahari Kembar'

Publik berharap kepda Presiden Joko Widodo agar lebih arif dan bijaksana ketika memutuskan penunjukkan posisi jabatan Wapang TNI tersebut.

Editor: Feryanto Hadi
@Puspen_TNI
Ilustrasi: Pasukan TNI bersiaga menghadapi aksi teror KKB Papua 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Dibukanya kembali jabatan wakil panglima (Wapang) TNI oleh Presiden Joko Widodo menjadi perbincangan hangat sejumlah pemerhati, tokoh nasional hingga masyarakat.

Dalam beberapa hari terakhir, bahasan mengenai pro dan kontra wakil panglima masih menjadi perdebatan.

Terlebih, muncul rumor Kasal Laksamana TNI Yudo Margono yang akan ditunjuk mengisi jabatan tersebut.

Sayangnya, hal tersebut dilontarkan tanpa pemahanan mendalam dasar hukum dan pemahaman organisasi militer TNI.

Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Soleman B Pontoh sempat menyesalkan pernyataannya mengenai jabatan wakil panglima diplintir sedemikian rupa oleh sejumlah pihak.

Baca juga: Rumor KASAL Laksamana Yudo Jadi Wakil Panglima Damping Jenderal Andika, Pengamat: Itu Jabatan Semu

Baca juga: VIRAL Jokowi Naik Motor Keliling Mandalika, Senator Ingatkan soal Janji Produksi Massal Mobil Esemka

Padahal, ia sama sekali tak pernah menyebut bahwa Laksamana Yudo menolak jabatan itu.

Adapun dampak dari diplintirnya perrnyataan tersebut bisa berdampak tidak harmonis hubungan dengan pihak yang dikabarkan enggan menerima jabatan tersebut, termasuk dengan Presiden yang menghidupkan jabatan Wakil Panglima TNI.

"Saya tidak pernah ngomong Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono menolak jabatan Wakil Panglima TNI. Yang jelas saya hanya bicara jabatan Wakil Panglima, tapi tidak bicara siapa yang mau jadi Wakil Panglima," ujar Soleman, Minggu (14/11/2021)

"Mohon diluruskan, saya tidak bicara soal manusianya. Tapi jabatannya. Bahwa jabatan Wakil Panglima merupakan jabatan kartu mati. Karena tidak punya kewenangan. Bahkan jabatan Wakil Panglima dibawah dari tiga kepala staf (AL, AD, AU)," tandasnya.

Baca juga: Kapan Jenderal Andika Perkasa Dilantik Jadi Panglima TNI? Jokowi: Minggu Depan, Dicari Hari Baik

Soleman menegaskan, sebelumnya juga tidak ada pembicaraan antara dirinya dengan Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono yang dikabarkan akan mendapatkan hadiah jabatan Wakil Panglima karena tidak menjadi Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki pensiun.

"Wakil Panglima TNI itu jabatan semu. Makanya saya sudah sejak dulu nyatakan tidak setuju ada jabatan Wakil Panglima TNI. Karena kalau jabatan wakil batalion itu jelas fungsi dan tugasnya. Makanya saya tidak ngerti ada wacana jabatan Wakil Panglima TNI, apa yang mau dikerjakan," tegasnya.

Soleman pun menyebut wajar jika Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono yang menolak untuk mengisi jabatan Wakil Panglima TNI. Karena secara fungsi dan tugas tidak jelas.

Karena jika diilustrasikan jabatan Wakil Panglima TNI bukan matahari dan juga bukan ban serep. Oleh karena itu biarkan Laksamana Yudo Margono tetap menjadi KSAL.

"Jabatan KSAL itu terhormat. Biarkan Laksamana Yudo Margono menjadi KSAL hingga menjadi Panglima TNI pada tahun 2022 nanti," jelasnya.

Baca juga: Terus Dituduh Terlibat Bisnis Tes PCR, Erick Thohir Akhirnya Angkat Bicara: Kebenaran Pasti Terbukti

Soleman mengungkapkan, jabatan Wakil Panglima sejatinya telah melekat kepada ketiga kepala staf Angktan (AD, AL, AU) sehingga tidak diperlukan lagi pembentukan jabatan Wakil kepala Staf Angkatan yang baru.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved