Fluktuasi Level Gula Darah Bisa Mengakibatkan Imunitas Tubuh jadi Lemah dan Mudah Terpapar Virus

Jaga gula darah tetap normal, Fluktuasi level gula darah bisa mengakibatkan imunitas tubuh menjadi lemah dan mudah terpapar virus

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: LilisSetyaningsih
dok. google
rutin cek gula darah dan konsultasi ke dokter harus dilakukan penyandang diabetes agar terhindar dari komplikasi 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kondisi pandemi dengan berbagai pembatasan aktivitas membuat kegiatan penanganan diabetes secara kolektif yang biasa dipusatkan di rumah sakit mengalami hambatan. 

Selain itu, kondisi diabetesi (penyandang diabetes) yang ada di rumah saja membuat mereka lebih sulit mengontrol gula darah dan menjaga pola makan. 

Padahal gula darah harus terkontrol dengan baik di level normal.

Fluktuasi level gula darah bisa mengakibatkan imunitas tubuh menjadi lemah dan mudah terpapar virus. 

Baca juga: Banyak Waktu Luang saat Pandemi Covid-19 Membuat Risiko Diabates dan Prediabetes dapat Meningkat

Baca juga: Dampak Pandemi Mengubah Gaya Hidup Banyak Orang, lebih peduli keluarga, lingkungan, serta kesehatan

Oleh karena itu, penting sekali untuk mencegah risiko komplikasi covid pada diabetesi dan menurunkan angka kematiannya.

Ketua Umum PERKENI Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD memaparkan bahwa kematian akibat diabetes menjadi penyebab kematian nomor 3 di duni.

Sehingga penyakit diabetes membutuhkan perhatian dari seluruh elemen masyarakat.

 “Diabetes adalah bukan penyakit yang ringan, namun penyakit yang mematikan atau penyakit katastrofik.” papar Prof. Ketut, dalam webinar dalam memperingati World Diabetes Day (WDD) yang jatuh pada 14 November setiap tahunnya, Minggu.

Baca juga: Dorong Perubahan Gaya Hidup Sehat, Herbalife Nutrition Bantu Pembangunan Fasilitas Sanitasi 

Ia melanjutkan, kondisi saat ini di mana  pandemi Covid-19 belum selesai, mengharuskan penyandang diabetes membutuhkan pelayanan kesehatan yang optimal untuk mengontrol gula darah mereka.

“Apalagi, saat ini kita masih masa pandemi. Covid-19 sendiri merupakan penyakit yang lebih
sering menyerang pasien diabetes, sehingga mereka diwajibkan dan diprioritaskan untuk
mendapatkan vaksin karena dapat mencegah infeksi akibat terpapar Covid-19 dan mencegah
penyakit menjadi lebih parah,” tutur Prof. Ketut.

Senada dengan Prof. Ketut, Ketua PB PERSADIA Dr. dr. Sony Wibisono, Sp.PD-KEMD, FINASIM
juga menegaskan penyandang diabetes sangat rentan terkena infeksi virus.

 ‘‘Kerentanan ini dapat dicegah dengan menjaga protokol kesehatan secara disiplin dan menjaga kondisi kesehatan. Maka dari itu penyandang diabetes berhak mendapat dukungan, tidak hanya dari diri sendiri, tetapi juga dari edukator, keluarga, dokter, dan elemen lainnya,” ujar dr. Sony.

Baca juga: 5 Tren Gaya Hidup 2021 yang Disesuaikan Pola  Hidup Akibat Pandemi

Selain itu, dr. Sony juga menekankan pada pentingnya penanganan diabetes yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi. 

“Diet 3J yaitu jumlah kalori yang dikonsumsi tiap hari, jadwal makan, dan jenis makanan yang dikonsumsi perlu terus diperhatikan oleh penyandang diabetes," ujarnya.

"Bukan hanya itu, penyandang diabetes juga harus olahraga 30 menit sehari, terapi obat minum dan suntik, serta mendapatkan penyuluhan yang memadai,“ lanjut dr. Sony.

Peringatan WDD setiap tahun merupakan kesempatan menguatkan kembali komitmen akan pengendalian diabetes.

Baca juga: Satu Dekade Maybank Marathon, Tahun ini Kembali Digelar Secara virtual

Pengendalian diabetes ini masih perlu menjadi kepedulian masyarakat Indonesia karena diabetes bisa menyebabkan komplikasi yang mempengaruhi kualitas hidup diabetesi dan berisiko menyebabkan kematian. 

“Bekerja sama dengan tim dokter spesialis,nutrisionis, dan dietisien di berbagai kota, kali ini Diabetasol mengajak masyarakat melakukan kontrol gula darah secara mandiri di tengah kondisi pandemi," jelas Director of Special Needs and Healthy Lifestyle Nutrition Kalbe Nutritionals, Tunghadi Indra. 

Ia mengatakan rangkaian webinar yang diselenggarakan dalam rangka WDD  bertujuan mengedukasi masyarakat agar lebih memahami gejala-gejala dan penanganan diabetes khususnya di masa pandemi, sehingga menghindarkan masyarakat Indonesia dari risiko komplikasi diabetes.

“Dalam dua tahun terakhir ini, selain prevalensi diabetes yang masih terus meningkat, kondisi pandemi juga menjadi tantangan khusus bagi para penyandang diabetes (diabetesi). Hal ini dikarenakan bertambah sulitnya melakukan pengawasan terhadap gula darah akibat berbagai pembatasan sosial," katanya.

Baca juga: Tujuh Tips Konsumsi Camilan Sehat Agar Tidak Bikin Gemuk

Baca juga: Jangan Salah Pilih Camilan, 15-25 Persen Penyakit Anak-anak disebabkan Camilan yang Kurang Tepat

Berdasarkan data International Diabetes Federation tahun 2020, jumlah penyandang diabetes terus meningkat di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. 

Prevalensi diabetes di Indonesia masih mencapai 6,2% dengan 10,681,400 kasus . 

Bahkan, menurut penelitian terbaru yang dilakukan tim penanggulangan Covid-19 di Indonesia, angka kematian pada pasien diabetes yang terinfeksi Covid-19 lebih tinggi 8,3 kali lipat daripada masyarakat yang tidak menyandang diabetes. (Lis)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved