Jozeph Paul Zhang Eksis Meski 7 Bulan Buron, Aziz Yanuar: Bukti Penista Agama Bebas di Rezim Ini
Aziz Yanuar menyangkan belum juga ditangkapnya Paul Zhang yang jelas-jelas telah melakukan penistaan agama.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Sudah sekitar 7 bulan sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polri, Jozeph Paul Zhang alias Shindy Paul Soerjomoelyono belum juga berhasil ditangkap Polri.
Bahkan Paul Zhang tetap eksis dan berkoar di media sosial terutama di YouTube hampir setiap hari.
Channel YouTubenya dengan nama akun Jozeph Paul Zhang dan Hagios Europe selalu menayangkan video pelayanan Paul Zhang setiap harinya.
Ia kerap melakukan pelayanan berupa ibadah dan khotbah kepada jemaatnya melalui aplikasi YouTube.
Bahkan dalam pelayanan diakonia berupa perbuatan memberikan dan membagikan makanan kepada warga tak mampu di sejumlah wilayah di Indonesia dilakukan komunitas jaringannya yang digagas Paul Zhang.
Menanggapi hal ini, kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar menyangkan belum juga ditangkapnya Paul Zhang yang jelas-jelas telah melakukan penistaan agama.
"Salah satu bukti, penista agama bebas di rezim ini," kata Aziz kepada Warta Kota, Minggu (14/11/2021).
Baca juga: 7 Bulan Jadi Buronan Polri, Jozeph Paul Zhang Makin Tak Terjamah, Tetap Eksis dan Berkoar di Medsos
Baca juga: Jadi Buronan, Jozeph Paul Zhang Tetap Galang Dana Buku Karya Brigjen TNI (Purn) Junius Lumban Tobing
Baca juga: Sebulan Lebih Sejak Jadi Tersangka, Keberadaan Jozeph Paul Zhang Belum Terendus, Polri Menunggu
Aziz menegaskan bahwa kejadian penista agama lainnya, Muhammad Kece yang diduga dihajar Irjen Napoleon Bonaparte seharusnya menjadi pelajaran bagi para penista agama lainnya. "Jangan macam-macam dengan urusan agama," tegas Aziz.
Alumnus Universitas Pancasila itu menyatakan Indonesia merdeka dengan jutaan darah syuhada, kiai, dan santri dengan dasar jihad karena agama.
Aziz pun menegaskan bahwa apa pun agama yang dianut seseorang, tidak boleh dihina. "Apa pun agamanya tidak boleh dihina," jelasnya.
Aziz Yanuar juga meminta pemerintah tegas memblokir semua konten penghinaan tersebut, bukan malah sibuk dengan Front Persaudaraan Islam. "Jangan malah pandir soal FPI dan HRS diblokir sana-sini, padahal tidak ada kejahatannya," tutur Aziz.

Seperti diketahui bahwa Paul Zhang selama dalam 'persembunyianya', lewat channel di video YouTubenya selalu mengomentari dan membahas perkembangan sejumlah peristiwa di Indonesia.
Diantaranya mulai dari penganiayaan yang dialami Muhammad Kece di Rutan Mabes Polri oleh Irjen Napoleon Bonaparte, hingga soal pembentukan 3.103 personil Komponen Cadangan (Komcad) angkatan pertama yang ditetapkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dalam video di akun YouTubenya terbaru, Paul Zhang juga memberi tema obrolannya yakni Amerika dibalik gagalnya negara Indonesia.
Baca juga: Dianggap Lakukan Pembohongan Saat Kritik Jokowi, Husin Shahab Laporkan Aktivis Greenpeace ke Polisi
Baca juga: Perhimpunan Alumni Jerman Bersama RS YARSI dan Pemrov DKI Gelar Vaksinasi Massal Gratis
Baca juga: Ukur Kinerja Humas Pemerintah, Top GPR Award 2021 Sukses Digelar
Dalam beberapa kesempatan Paul Zhang juga berkali-kali mengatakan bahwa negara dimana ia tinggal tidak akan membiarkan dirinya ditangkap Polri.